BismillahirRahmanirRahim
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
[1]
Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang harta rampasan perang. Katakanlah: “Harta rampasan perang itu (terserah) bagi Allah dan bagi RasulNya (untuk menentukan pembahagiannya). Oleh itu, bertaqwalah kamu kepada Allah dan perbaikilah keadaan perhubungan di antara kamu, serta taatlah kepada Allah dan RasulNya, jika betul kamu orang-orang yang beriman”.
[2]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.
[3]
Iaitu orang-orang yang mendirikan sembahyang dan yang mendermakan sebahagian dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka.
[4]
Merekalah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan mendapat pangkat-pangkat yang tinggi di sisi Tuhan mereka dan keampunan serta limpah kurnia yang mulia (di Syurga).
[5]
Sebagaimana (harta rampasan perang ditentukan pembahagiannya dengan kebenaran, maka) Tuhanmu (wahai Muhammad) mengeluarkanmu dari rumahmu (untuk pergi berperang) dengan kebenaran juga, sedang sebahagian dari orang-orang yang beriman itu (sebenarnya) tidak suka (turut berjuang).
[6]
Mereka membantahmu tentang kebenaran (berjihad) setelah nyata (kepada mereka kemenangan yang engkau janjikan), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebabnya).
[7]
Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepada kamu salah satu dari dua angkatan, menjadi untuk kamu (menghadapinya), sedang kamu suka kiranya (angkatan perniagaan) bukan angkatan (perang) yang mempunyai kekuatan itu yang dijadikan untuk kamu (menghadapinya). Padahal Allah menghendaki untuk menetapkan yang benar (ugama Islam) dengan Kalimah-kalimahNya, dan untuk membinasakan kaum yang kafir seluruhnya;
[8]
Supaya Allah menegakkan yang benar itu dan menghapuskan yang salah (kufur dan syirik), sekalipun golongan (kafir musyrik) yang berdosa itu tidak menyukainya.
[9]
(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhan kamu, lalu Ia perkenankan permohonan kamu (dengan firmanNya): “Sesungguhnya Aku akan membantu kamu dengan seribu (bala tentera) dari malaikat yang datang berturut-turut.
[10]
Dan Allah tidak menjadikan (bantuan malaikat) itu melainkan sebagai berita gembira dan supaya hati kamu tenang tenteram dengannya. Dan kemenangan itu pula hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[11]
(Ingatlah) ketika kamu diliputi perasaan mengantuk sebagai satu (pemberian) aman dari Allah (untuk menghapuskan kecemasan kamu). Dan (ingatlah ketika) Ia menurunkan kepada kamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengannya dan menghapuskan dari kamu gangguan Syaitan, dan juga untuk menguatkan hati kamu dan menetapkan dengannya tapak pendirian (kamu di medan perjuangan).
[12]
(Ingatlah) ketika Tuhanmu wahyukan kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku menyertai kamu (memberi pertolongan), maka tetapkanlah (hati) orang-orang yang beriman. Aku akan mengisi hati orang-orang yang kafir dengan perasaan gerun; oleh itu, pancunglah leher mereka (musuh) dan potonglah tiap-tiap anggota mereka”
[13]
(Perintah) yang demikian ialah kerana sesungguhnya mereka menentang Allah dan RasulNya; dan sesiapa yang menentang Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya.
[14]
Itulah (azab dunia) maka rasalah dia (hai orang-orang kafir). Sesungguhnya orang-orang yang kafir disediakan baginya azab neraka (di akhirat).
[15]
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang mara menyerang, maka janganlah kamu berpaling undur dari menentang mereka.
[16]
Dan sesiapa berpaling undur dari menentang mereka pada ketika itu - kecuali ia bergerak ke arah lain (untuk menjalankan tipu muslihat) peperangan, atau hendak menyatukan diri dengan pasukan yang lain - maka sesungguhnya ia tetaplah mendapat kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahanam; sedang neraka jahanam ialah seburuk-buruk tempat kembali.
[17]
Maka bukanlah kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah jualah yang menyebabkan pembunuhan mereka. Dan bukanlah engkau (wahai Muhammad) yang melempar ketika engkau melempar, akan tetapi Allah jualah yang melempar (untuk membinasakan orang-orang kafir), dan untuk mengurniakan orang-orang yang beriman dengan pengurniaan yang baik (kemenangan) daripadaNya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[18]
Demikianlah (caranya nikmat yang dikurniakanNya kepada kamu), dan sesungguhnya Allah sentiasa melumpuhkan tipu daya orang-orang yang kafir.
[19]
Jika kamu (hai orang-orang musyrik) memohon supaya diberi kemenangan (bagi pihak yang benar) maka sesungguhnya kemenangan (yang kamu pohonkan) itu telah datang (dan disaksikan oleh) kamu; dan jika kamu berhenti (daripada memusuhi Nabi Muhammad, s.a.w) maka yang demikian amat baik bagi kamu, dan jika kamu kembali (memusuhinya), Kami juga kembali (menolongnya mengalahkan kamu); dan golongan (angkatan perang) kamu tidak sekali-kali akan dapat menyelamatkan kamu sedikitpun, sekalipun ia lebih ramai; dan (yang demikian itu adalah kerana) sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman.
[20]
Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan RasulNya dan janganlah kamu berpaling daripadanya, sedang kamu mendengar (Al-Quran yang mewajibkan taatnya).
[21]
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (kafir dan munafik) yang berkata: “Kami dengar”, padahal mereka tidak mendengar (tidak mahu menerima dan mematuhinya).
[22]
Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata, pada sisi (hukum dan ketetapan) Allah, ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mahu memahami sesuatupun (dengan akal fikirannya).
[23]
Dan kalaulah Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentulah Ia menjadikan mereka dapat mendengar; dan kalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar juga (dengan keadaan yang demikian), nescaya mereka tidak menerimanya sambil memalingkan diri.
[24]
Wahai orang-orang yang beriman, sahut dan sambutlah seruan Allah dan seruan RasulNya apabila Ia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang menjadikan kamu hidup sempurna; dan ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah berkuasa mengubah atau menyekat di antara seseorang itu dengan (pekerjaan) hatinya, dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan.
[25]
Dan jagalah diri kamu daripada (berlakunya) dosa (yang membawa bala bencana) yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang zalim di antara kamu secara khusus (tetapi akan menimpa kamu secara umum). Dan ketahuilah bahawa Allah Maha berat azab seksaNya.
[26]
Dan ingatlah ketika kamu sedikit bilangannya serta tertindas di bumi, kamu takut orang-orang menangkap dan melarikan kamu, maka Allah memberi kamu tempat bermustautin dan diperkuatkanNya kamu dengan pertolonganNya, serta dikurniakanNya kamu dari rezeki yang baik-baik, supaya kamu bersyukur.
[27]
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati (amanah) Allah dan RasulNya, dan (janganlah) kamu mengkhianati amanah-amanah kamu, sedang kamu mengetahui (salahnya).
[28]
Dan ketahuilah bahawa harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian, dan sesungguhnya di sisi Allah jualah pahala yang besar.
[29]
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertaqwa kepada Allah, nescaya Ia mengadakan bagi kamu (petunjuk) yang membezakan antara yang benar dengan yang salah, dan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu, serta mengampunkan (dosa-dosa) kamu. Dan Allah (sememangnya) mempunyai limpah kurnia yang besar.
[30]
Dan ingatlah (wahai Muhammad), ketika orang-orang kafir musyrik (Makkah) menjalankan tipu daya terhadapmu untuk menahanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka menjalankan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya (mereka), kerana Allah sebaik-baik yang menggagalkan tipu daya.
[31]
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengarnya. Kalau kami mahu, nescaya kami dapat mengatakan (kata-kata) seperti (Al-Quran) ini. (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah cerita cerita dongeng orang-orang dahulu kala”.
[32]
Dan (ingatlah) ketika mereka (kaum musyrik Makkah) berkata: “Wahai tuhan kami! Jika betul (Al-Quran) itu ialah yang benar dari sisimu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab seksa yang tidak terperi sakitnya”.
[33]
Dan Allah tidak sekali-kali akan menyeksa mereka, sedang engkau (wahai Muhammad) ada di antara mereka; dan Allah tidak akan menyeksa mereka sedang mereka beristighfar (meminta ampun).
[34]
Dan mengapa mereka tidak patut diseksa oleh Allah, sedang mereka menyekat (orang-orang Islam) dari masjid Al-Haraam, padahal mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya (kerana mereka kafir musyrik)? Sebenarnya orang-orang yang berhak menguasainya hanyalah orang-orang yang bertaqwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
[35]
Dan tiadalah sembahyang mereka di sisi Baitullah itu melainkan bersiul-siul dan bertepuk tangan. Oleh itu rasalah kamu (wahai orang kafir) akan azab seksa dengan sebab kekufuran kamu.
[36]
Sesungguhnya orang-orang kafir yang selalu membelanjakan harta mereka untuk menghalangi (manusia) dari jalan Allah, maka mereka tetap membelanjakannya kemudian (harta yang dibelanjakan) itu menyebabkan penyesalan kepada mereka, tambahan pula mereka dikalahkan. Dan (ingatlah) orang-orang kafir itu (akhirnya) dihimpunkan dalam neraka jahanam.
[37]
Kerana Allah hendak membezakan yang jahat (golongan yang ingkar) dari yang baik (golongan yang beriman), dan menjadikan (golongan) yang jahat itu setengahnya bersatu dengan setengahnya yang lain, lalu ditimbunkannya kesemuanya, serta dimasukkannya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
[38]
Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang yang kafir itu, jika mereka berhenti (dari kekufurannya), nescaya akan diampunkan dosa mereka yang telah lalu, dan jika mereka kembali lagi (ingkar maka Kami akan menyeksa mereka), kerana sesungguhnya telah berlakulah kebinasaan orang-orang (yang kufur ingkar) dahulu kala.
[39]
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan (sehingga) menjadilah ugama itu seluruhnya (bebas) bagi Allah semata-mata. Kemudian jika mereka berhenti (dari kekufurannya dan gangguannya, nescaya mereka diberikan balasan yang baik) kerana sesungguhnya Allah Maha Melihat akan apa yang mereka kerjakan.
[40]
Dan jika mereka berpaling (enggan beriman dan tidak berhenti daripada menceroboh) maka ketahuilah bahawasanya Allah Pelindung kamu; Dia lah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong (yang menyelamatkan dan menjayakan kamu).
[41]
Dan ketahuilah, bahawa apa sahaja yang kamu dapati sebagai harta rampasan perang, maka sesungguhnya satu perlimanya (dibahagikan) untuk (jalan) Allah, dan untuk RasulNya, dan untuk kerabat (Rasulullah), dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ibnus-sabil (orang musafir yang keputusan), jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah diturunkan oleh Kami (Allah) kepada hamba Kami (Muhammad) pada “Hari Al-Furqaan”, iaitu hari bertemunya dua angkatan tentera (Islam dan kafir, di medan perang Badar). Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[42]
(Iaitu) ketika kamu berada di tepi lembah yang dekat (ke Madinah) dan mereka (pihak musuh) berada di tepi lembah yang jauh (dari Madinah), sedang Kafilah (pembawa dagangan musuh) berada di tempat yang rendah dari tempat kamu (di tepi laut). Dan kalaulah kamu berjanji (dengan mereka mengenai peperangan itu) nescaya kamu akan berselisih pada menentukan harinya. Akan tetapi (pertemuan angkatan kamu dengan angkatan mereka yang tidak disangka-sangka itu) ialah supaya Allah melakukan suatu perkara (kemenangan Islam) yang telah ditetapkan berlakunya, iaitu supaya orang (kafir musyrik) yang binasa itu, binasa dengan keterangan (yang membuktikan kesalahannya), dan supaya orang (Islam) yang hidup itu, hidup dengan keterangan (yang membuktikan kebenarannya); kerana sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[43]
(Ingatlah wahai Muhammad) ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu dalam mimpimu sedikit bilangannya; dan kalaulah Ia perlihatkan mereka kepadamu ramai bilangannya, tentulah kamu akan merasa gerun dan tentulah kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan (perang) itu. Akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang ada di dalam dada.
[44]
Dan (ingatlah) ketika Kami memperlihatkan mereka kepada kamu (wahai umat Islam) semasa kamu bertemu dengan mereka: sedikit bilangannya pada pandangan mata kamu, dan kamu pula diperlihatkanNya: sedikit bilangannya pada pandangan mata mereka; kerana Allah hendak melakukan sesuatu perkara (kemenangan Islam) yang telah ditetapkan berlakunya. Dan (ingatlah) kepada Allah jualah dikembalikan segala urusan.
[45]
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).
[46]
Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[47]
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari negerinya dengan berlagak sombong dan menunjuk-nunjuk (kekuatan mereka) kepada orang ramai (kerana hendak meminta dipuji), serta mereka pula menghalang manusia dari jalan Allah dan (ingatlah) Allah Maha Meliputi pengetahuanNya akan apa yang mereka kerjakan.
[48]
Dan (ingatlah) ketika Syaitan memperhiaskan kepada mereka perbuatan mereka (yang salah itu, untuk dipandang elok dan diteruskan), serta menghasut mereka dengan berkata: “Pada hari ini tidak ada sesiapa pun dari umat manusia yang dapat mengalahkan kamu, dan sesungguhnya aku adalah pelindung dan penolong kamu”. Maka apabila kedua-dua puak (angkatan tentera Islam dan kafir musyrik) masing-masing kelihatan (berhadapan), Syaitan itu berundur ke belakang sambil berkata: “Aku berlepas diri dari kamu, kerana aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihatnya; sesungguhnya aku takut kepada Allah, dan Allah sangat berat azab seksaNya”.
[49]
(Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit (syak) dalam hatinya berkata: “Orang-orang (Islam) itu telah diperdayakan oleh ugama mereka (sehingga mereka berani menentang kami yang lebih besar bilangannya)”. Dan (yang sebenarnya) sesiapa yang bertawakal kepada Allah (dengan sepenuh-penuh yakin, maka Allah akan menolongnya untuk mengalahkan musuh yang lebih besar bilangannya), kerana Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[50]
Dan (amatlah ngerinya) kalau engkau melihat (wahai orang yang memandang), ketika malaikat mengambil nyawa orang-orang kafir dengan memukul muka dan belakang mereka (sambil berkata): “Rasalah kamu azab seksa neraka yang membakar”.
[51]
(Azab seksa) yang demikian itu ialah disebabkan apa yang telah dilakukan oleh tangan kamu sendiri, kerana sesungguhnya Allah tidak sekali-kali berlaku zalim kepada hamba-hambaNya.
[52]
(Keadaan orang-orang kafir itu) samalah seperti keadaan Firaun dan kaumnya serta orang-orang yang terdahulu dari mereka. Mereka kufur ingkar akan ayat-ayat Allah, lalu Allah menyeksa mereka dengan sebab dosa-dosa mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuat, lagi Maha berat seksaNya.
[53]
(Balasan) yang demikian itu, ialah kerana sesungguhnya Allah tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dikurniakanNya kepada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Maha mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[54]
(Keadaan mereka) samalah seperti keadaan Firaun dan kaumnya serta orang-orang yang terdahulu dari mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhan mereka, lalu Kami binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa mereka, dan Kami tenggelamkan Firaun serta pengikut-pengikutnya (di laut), kerana kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.
[55]
Sesungguhnya sejahat-jahat (makhluk) yang melata di sisi (hukum dan ketetapan) Allah ialah orang-orang yang kafir (yang degil dengan kekufurannya). Sebab itu mereka tidak (mahu) beriman.
[56]
(Iaitu) orang-orang yang engkau telah mengikat perjanjian setia dengan mereka, kemudian mereka mencabuli perjanjian setianya pada tiap-tiap kali, sedang mereka tidak mahu memelihara dirinya (dari keaiban mencabuli perjanjian itu).
[57]
Oleh itu, jika engkau menemui mereka dalam peperangan maka hancurkanlah mereka (supaya dengan itu) orang-orang yang di belakang mereka (gerun gentar); mudah-mudahan orang-orang itu pula beringat (insaf).
[58]
Dan jika engkau mengetahui adanya perbuatan khianat dari sesuatu kaum (yang mengikat perjanjian setia denganmu) maka campakkanlah (perjanjian itu) kepada mereka dengan cara terus terang dan adil. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang khianat.
[59]
Dan janganlah orang-orang yang kafir itu menyangka (bahawa) mereka telah terlepas (dari kekuasaan dan balasan Kami); sesungguhnya mereka tidak akan dapat melemahkan (kekuasaan Kami).
[60]
Dan sediakanlah untuk menentang mereka (musuh yang menceroboh) segala jenis kekuatan yang dapat kamu sediakan dan dari pasukan-pasukan berkuda yang lengkap sedia, untuk menggerunkan dengan persediaan itu musuh Allah dan musuh kamu serta musuh-musuh yang lain dari mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Dan apa sahaja yang kamu belanjakan pada jalan Allah akan disempurnakan balasannya kepada kamu, dan kamu tidak akan dianiaya.
[61]
Dan jika mereka (pihak musuh) cenderung kepada perdamaian, maka engkau juga hendaklah cenderung kepadanya serta bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[62]
Dan jika mereka bertujuan hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjaga dan memberikan perlindungan) kepadamu. Dia lah yang menguatkanmu dengan pertolonganNya dan dengan (sokongan) orang-orang yang beriman.
[63]
Dan (Dia lah) yang menyatu-padukan di antara hati mereka (yang beriman itu). Kalaulah engkau belanjakan segala (harta benda) yang ada di bumi, nescaya engkau tidak dapat juga menyatu-padukan di antara hati mereka, akan tetapi Allah telah menyatu-padukan di antara (hati) mereka. Sesungguhnya Ia Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[64]
Wahai Nabi, cukuplah Allah menjadi Penolongmu, dan juga pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman.
[65]
Wahai Nabi, peransangkanlah orang-orang yang beriman itu untuk berperang. Jika ada di antara kamu dua puluh yang sabar, nescaya mereka dapat menewaskan dua ratus orang (dari pihak musuh yang kafir itu); dan jika ada di antara kamu seratus orang, nescaya mereka dapat menewaskan seribu orang dari golongan yang kafir, disebabkan mereka (yang kafir itu) orang-orang yang tidak mengerti.
[66]
Sekarang Allah telah meringankan daripada kamu (apa yang telah diwajibkan dahulu) kerana Ia mengetahui bahawa pada kamu ada kelemahan; oleh itu jika ada di antara kamu seratus orang yang sabar, nescaya mereka akan dapat menewaskan dua ratus orang; dan jika ada di antara kamu seribu orang, nescaya mereka dapat menewaskan dua ribu orang dengan izin Allah. Dan (ingatlah) Allah beserta orang-orang yang sabar.
[67]
Tidaklah patut bagi seseorang Nabi mempunyai orang-orang tawanan sebelum ia dapat membunuh sebanyak-banyaknya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda dunia (yang tidak kekal), sedang Allah menghendaki (untuk kamu pahala) akhirat. Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[68]
Kalaulah tidak (kerana) adanya ketetapan dari Allah yang telah terdahulu, tentulah kamu ditimpa azab seksa yang besar disebabkan (penebus diri) yang kamu ambil (dari orang-orang tawanan) itu.
[69]
Maka makanlah dari apa yang kamu telah dapat (dalam peperangan) itu, sebagai benda yang halal lagi baik, serta bertaqwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[70]
Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang tawanan yang ada dalam tangan kamu: “Jika Allah mengetahui ada kebaikan (iman) dalam hati kamu, nescaya Ia akan memberi kepada kamu (balasan) yang lebih baik daripada (harta benda penebus diri) yang telah diambil dari kamu, dan Ia akan mengampunkan dosa kamu; kerana Allah Maha Pengampun, lagi maha Mengasihani.
[71]
Dan jika mereka (orang-orang tawanan itu) bertujuan hendak melakukan khianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka telahpun melakukan khianat kepada Allah (dengan kekufuran mereka) sebelum itu, lalu Allah menjadikan (engkau) mengalahkan dan menundukkan mereka; kerana Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[72]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah, dan orang-orang (Ansar) yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Islam yang berhijrah itu), mereka semuanya menjadi penyokong dan pembela antara satu dengan yang lain. Dan orang-orang yang beriman yang belum berhijrah, maka kamu tidak bertanggungjawab sedikitpun untuk membela mereka sehingga mereka berhijrah. Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kamu dalam perkara (menentang musuh untuk membela) ugama, maka wajiblah kamu menolongnya, kecuali terhadap kaum yang ada perjanjian setia di antara kamu dengan mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Melihat akan apa yang kamu lakukan.
[73]
Dan orang-orang yang kafir, setengahnya menjadi penyokong dan pembela bagi setengahnya yang lain. Jika kamu (wahai umat Islam) tidak menjalankan (dasar bantu-membantu sesama sendiri yang diperintahkan oleh Allah) itu, nescaya akan berlakulah fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerosakan yang besar.
[74]
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah (untuk membela Islam), dan orang-orang (Ansar) yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Islam yang berhijrah itu), merekalah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka beroleh keampunan dan limpah kurnia yang mulia.
[75]
Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian mereka berhijrah dan berjihad bersama-sama kamu, maka adalah mereka dari golongan kamu. Dalam pada itu, orang-orang yang mempunyai pertalian kerabat, setengahnya lebih berhak atas setengahnya yang (lain) menurut (hukum) Kitab Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang harta rampasan perang. Katakanlah: “Harta rampasan perang itu (terserah) bagi Allah dan bagi RasulNya (untuk menentukan pembahagiannya). Oleh itu, bertaqwalah kamu kepada Allah dan perbaikilah keadaan perhubungan di antara kamu, serta taatlah kepada Allah dan RasulNya, jika betul kamu orang-orang yang beriman”.
[2]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.
[3]
Iaitu orang-orang yang mendirikan sembahyang dan yang mendermakan sebahagian dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka.
[4]
Merekalah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan mendapat pangkat-pangkat yang tinggi di sisi Tuhan mereka dan keampunan serta limpah kurnia yang mulia (di Syurga).
[5]
Sebagaimana (harta rampasan perang ditentukan pembahagiannya dengan kebenaran, maka) Tuhanmu (wahai Muhammad) mengeluarkanmu dari rumahmu (untuk pergi berperang) dengan kebenaran juga, sedang sebahagian dari orang-orang yang beriman itu (sebenarnya) tidak suka (turut berjuang).
[6]
Mereka membantahmu tentang kebenaran (berjihad) setelah nyata (kepada mereka kemenangan yang engkau janjikan), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebabnya).
[7]
Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepada kamu salah satu dari dua angkatan, menjadi untuk kamu (menghadapinya), sedang kamu suka kiranya (angkatan perniagaan) bukan angkatan (perang) yang mempunyai kekuatan itu yang dijadikan untuk kamu (menghadapinya). Padahal Allah menghendaki untuk menetapkan yang benar (ugama Islam) dengan Kalimah-kalimahNya, dan untuk membinasakan kaum yang kafir seluruhnya;
[8]
Supaya Allah menegakkan yang benar itu dan menghapuskan yang salah (kufur dan syirik), sekalipun golongan (kafir musyrik) yang berdosa itu tidak menyukainya.
[9]
(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhan kamu, lalu Ia perkenankan permohonan kamu (dengan firmanNya): “Sesungguhnya Aku akan membantu kamu dengan seribu (bala tentera) dari malaikat yang datang berturut-turut.
[10]
Dan Allah tidak menjadikan (bantuan malaikat) itu melainkan sebagai berita gembira dan supaya hati kamu tenang tenteram dengannya. Dan kemenangan itu pula hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[11]
(Ingatlah) ketika kamu diliputi perasaan mengantuk sebagai satu (pemberian) aman dari Allah (untuk menghapuskan kecemasan kamu). Dan (ingatlah ketika) Ia menurunkan kepada kamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengannya dan menghapuskan dari kamu gangguan Syaitan, dan juga untuk menguatkan hati kamu dan menetapkan dengannya tapak pendirian (kamu di medan perjuangan).
[12]
(Ingatlah) ketika Tuhanmu wahyukan kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku menyertai kamu (memberi pertolongan), maka tetapkanlah (hati) orang-orang yang beriman. Aku akan mengisi hati orang-orang yang kafir dengan perasaan gerun; oleh itu, pancunglah leher mereka (musuh) dan potonglah tiap-tiap anggota mereka”
[13]
(Perintah) yang demikian ialah kerana sesungguhnya mereka menentang Allah dan RasulNya; dan sesiapa yang menentang Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya.
[14]
Itulah (azab dunia) maka rasalah dia (hai orang-orang kafir). Sesungguhnya orang-orang yang kafir disediakan baginya azab neraka (di akhirat).
[15]
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang mara menyerang, maka janganlah kamu berpaling undur dari menentang mereka.
[16]
Dan sesiapa berpaling undur dari menentang mereka pada ketika itu - kecuali ia bergerak ke arah lain (untuk menjalankan tipu muslihat) peperangan, atau hendak menyatukan diri dengan pasukan yang lain - maka sesungguhnya ia tetaplah mendapat kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka jahanam; sedang neraka jahanam ialah seburuk-buruk tempat kembali.
[17]
Maka bukanlah kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah jualah yang menyebabkan pembunuhan mereka. Dan bukanlah engkau (wahai Muhammad) yang melempar ketika engkau melempar, akan tetapi Allah jualah yang melempar (untuk membinasakan orang-orang kafir), dan untuk mengurniakan orang-orang yang beriman dengan pengurniaan yang baik (kemenangan) daripadaNya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[18]
Demikianlah (caranya nikmat yang dikurniakanNya kepada kamu), dan sesungguhnya Allah sentiasa melumpuhkan tipu daya orang-orang yang kafir.
[19]
Jika kamu (hai orang-orang musyrik) memohon supaya diberi kemenangan (bagi pihak yang benar) maka sesungguhnya kemenangan (yang kamu pohonkan) itu telah datang (dan disaksikan oleh) kamu; dan jika kamu berhenti (daripada memusuhi Nabi Muhammad, s.a.w) maka yang demikian amat baik bagi kamu, dan jika kamu kembali (memusuhinya), Kami juga kembali (menolongnya mengalahkan kamu); dan golongan (angkatan perang) kamu tidak sekali-kali akan dapat menyelamatkan kamu sedikitpun, sekalipun ia lebih ramai; dan (yang demikian itu adalah kerana) sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman.
[20]
Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan RasulNya dan janganlah kamu berpaling daripadanya, sedang kamu mendengar (Al-Quran yang mewajibkan taatnya).
[21]
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (kafir dan munafik) yang berkata: “Kami dengar”, padahal mereka tidak mendengar (tidak mahu menerima dan mematuhinya).
[22]
Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata, pada sisi (hukum dan ketetapan) Allah, ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mahu memahami sesuatupun (dengan akal fikirannya).
[23]
Dan kalaulah Allah mengetahui ada kebaikan pada mereka, tentulah Ia menjadikan mereka dapat mendengar; dan kalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar juga (dengan keadaan yang demikian), nescaya mereka tidak menerimanya sambil memalingkan diri.
[24]
Wahai orang-orang yang beriman, sahut dan sambutlah seruan Allah dan seruan RasulNya apabila Ia menyeru kamu kepada perkara-perkara yang menjadikan kamu hidup sempurna; dan ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah berkuasa mengubah atau menyekat di antara seseorang itu dengan (pekerjaan) hatinya, dan sesungguhnya kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan.
[25]
Dan jagalah diri kamu daripada (berlakunya) dosa (yang membawa bala bencana) yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang zalim di antara kamu secara khusus (tetapi akan menimpa kamu secara umum). Dan ketahuilah bahawa Allah Maha berat azab seksaNya.
[26]
Dan ingatlah ketika kamu sedikit bilangannya serta tertindas di bumi, kamu takut orang-orang menangkap dan melarikan kamu, maka Allah memberi kamu tempat bermustautin dan diperkuatkanNya kamu dengan pertolonganNya, serta dikurniakanNya kamu dari rezeki yang baik-baik, supaya kamu bersyukur.
[27]
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati (amanah) Allah dan RasulNya, dan (janganlah) kamu mengkhianati amanah-amanah kamu, sedang kamu mengetahui (salahnya).
[28]
Dan ketahuilah bahawa harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian, dan sesungguhnya di sisi Allah jualah pahala yang besar.
[29]
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertaqwa kepada Allah, nescaya Ia mengadakan bagi kamu (petunjuk) yang membezakan antara yang benar dengan yang salah, dan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu, serta mengampunkan (dosa-dosa) kamu. Dan Allah (sememangnya) mempunyai limpah kurnia yang besar.
[30]
Dan ingatlah (wahai Muhammad), ketika orang-orang kafir musyrik (Makkah) menjalankan tipu daya terhadapmu untuk menahanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka menjalankan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya (mereka), kerana Allah sebaik-baik yang menggagalkan tipu daya.
[31]
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengarnya. Kalau kami mahu, nescaya kami dapat mengatakan (kata-kata) seperti (Al-Quran) ini. (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah cerita cerita dongeng orang-orang dahulu kala”.
[32]
Dan (ingatlah) ketika mereka (kaum musyrik Makkah) berkata: “Wahai tuhan kami! Jika betul (Al-Quran) itu ialah yang benar dari sisimu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab seksa yang tidak terperi sakitnya”.
[33]
Dan Allah tidak sekali-kali akan menyeksa mereka, sedang engkau (wahai Muhammad) ada di antara mereka; dan Allah tidak akan menyeksa mereka sedang mereka beristighfar (meminta ampun).
[34]
Dan mengapa mereka tidak patut diseksa oleh Allah, sedang mereka menyekat (orang-orang Islam) dari masjid Al-Haraam, padahal mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya (kerana mereka kafir musyrik)? Sebenarnya orang-orang yang berhak menguasainya hanyalah orang-orang yang bertaqwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
[35]
Dan tiadalah sembahyang mereka di sisi Baitullah itu melainkan bersiul-siul dan bertepuk tangan. Oleh itu rasalah kamu (wahai orang kafir) akan azab seksa dengan sebab kekufuran kamu.
[36]
Sesungguhnya orang-orang kafir yang selalu membelanjakan harta mereka untuk menghalangi (manusia) dari jalan Allah, maka mereka tetap membelanjakannya kemudian (harta yang dibelanjakan) itu menyebabkan penyesalan kepada mereka, tambahan pula mereka dikalahkan. Dan (ingatlah) orang-orang kafir itu (akhirnya) dihimpunkan dalam neraka jahanam.
[37]
Kerana Allah hendak membezakan yang jahat (golongan yang ingkar) dari yang baik (golongan yang beriman), dan menjadikan (golongan) yang jahat itu setengahnya bersatu dengan setengahnya yang lain, lalu ditimbunkannya kesemuanya, serta dimasukkannya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
[38]
Katakanlah (wahai Muhammad) kepada orang-orang yang kafir itu, jika mereka berhenti (dari kekufurannya), nescaya akan diampunkan dosa mereka yang telah lalu, dan jika mereka kembali lagi (ingkar maka Kami akan menyeksa mereka), kerana sesungguhnya telah berlakulah kebinasaan orang-orang (yang kufur ingkar) dahulu kala.
[39]
Dan perangilah mereka sehingga tidak ada lagi fitnah, dan (sehingga) menjadilah ugama itu seluruhnya (bebas) bagi Allah semata-mata. Kemudian jika mereka berhenti (dari kekufurannya dan gangguannya, nescaya mereka diberikan balasan yang baik) kerana sesungguhnya Allah Maha Melihat akan apa yang mereka kerjakan.
[40]
Dan jika mereka berpaling (enggan beriman dan tidak berhenti daripada menceroboh) maka ketahuilah bahawasanya Allah Pelindung kamu; Dia lah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong (yang menyelamatkan dan menjayakan kamu).
[41]
Dan ketahuilah, bahawa apa sahaja yang kamu dapati sebagai harta rampasan perang, maka sesungguhnya satu perlimanya (dibahagikan) untuk (jalan) Allah, dan untuk RasulNya, dan untuk kerabat (Rasulullah), dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ibnus-sabil (orang musafir yang keputusan), jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang telah diturunkan oleh Kami (Allah) kepada hamba Kami (Muhammad) pada “Hari Al-Furqaan”, iaitu hari bertemunya dua angkatan tentera (Islam dan kafir, di medan perang Badar). Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[42]
(Iaitu) ketika kamu berada di tepi lembah yang dekat (ke Madinah) dan mereka (pihak musuh) berada di tepi lembah yang jauh (dari Madinah), sedang Kafilah (pembawa dagangan musuh) berada di tempat yang rendah dari tempat kamu (di tepi laut). Dan kalaulah kamu berjanji (dengan mereka mengenai peperangan itu) nescaya kamu akan berselisih pada menentukan harinya. Akan tetapi (pertemuan angkatan kamu dengan angkatan mereka yang tidak disangka-sangka itu) ialah supaya Allah melakukan suatu perkara (kemenangan Islam) yang telah ditetapkan berlakunya, iaitu supaya orang (kafir musyrik) yang binasa itu, binasa dengan keterangan (yang membuktikan kesalahannya), dan supaya orang (Islam) yang hidup itu, hidup dengan keterangan (yang membuktikan kebenarannya); kerana sesungguhnya Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[43]
(Ingatlah wahai Muhammad) ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu dalam mimpimu sedikit bilangannya; dan kalaulah Ia perlihatkan mereka kepadamu ramai bilangannya, tentulah kamu akan merasa gerun dan tentulah kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan (perang) itu. Akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang ada di dalam dada.
[44]
Dan (ingatlah) ketika Kami memperlihatkan mereka kepada kamu (wahai umat Islam) semasa kamu bertemu dengan mereka: sedikit bilangannya pada pandangan mata kamu, dan kamu pula diperlihatkanNya: sedikit bilangannya pada pandangan mata mereka; kerana Allah hendak melakukan sesuatu perkara (kemenangan Islam) yang telah ditetapkan berlakunya. Dan (ingatlah) kepada Allah jualah dikembalikan segala urusan.
[45]
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).
[46]
Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
[47]
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari negerinya dengan berlagak sombong dan menunjuk-nunjuk (kekuatan mereka) kepada orang ramai (kerana hendak meminta dipuji), serta mereka pula menghalang manusia dari jalan Allah dan (ingatlah) Allah Maha Meliputi pengetahuanNya akan apa yang mereka kerjakan.
[48]
Dan (ingatlah) ketika Syaitan memperhiaskan kepada mereka perbuatan mereka (yang salah itu, untuk dipandang elok dan diteruskan), serta menghasut mereka dengan berkata: “Pada hari ini tidak ada sesiapa pun dari umat manusia yang dapat mengalahkan kamu, dan sesungguhnya aku adalah pelindung dan penolong kamu”. Maka apabila kedua-dua puak (angkatan tentera Islam dan kafir musyrik) masing-masing kelihatan (berhadapan), Syaitan itu berundur ke belakang sambil berkata: “Aku berlepas diri dari kamu, kerana aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihatnya; sesungguhnya aku takut kepada Allah, dan Allah sangat berat azab seksaNya”.
[49]
(Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit (syak) dalam hatinya berkata: “Orang-orang (Islam) itu telah diperdayakan oleh ugama mereka (sehingga mereka berani menentang kami yang lebih besar bilangannya)”. Dan (yang sebenarnya) sesiapa yang bertawakal kepada Allah (dengan sepenuh-penuh yakin, maka Allah akan menolongnya untuk mengalahkan musuh yang lebih besar bilangannya), kerana Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[50]
Dan (amatlah ngerinya) kalau engkau melihat (wahai orang yang memandang), ketika malaikat mengambil nyawa orang-orang kafir dengan memukul muka dan belakang mereka (sambil berkata): “Rasalah kamu azab seksa neraka yang membakar”.
[51]
(Azab seksa) yang demikian itu ialah disebabkan apa yang telah dilakukan oleh tangan kamu sendiri, kerana sesungguhnya Allah tidak sekali-kali berlaku zalim kepada hamba-hambaNya.
[52]
(Keadaan orang-orang kafir itu) samalah seperti keadaan Firaun dan kaumnya serta orang-orang yang terdahulu dari mereka. Mereka kufur ingkar akan ayat-ayat Allah, lalu Allah menyeksa mereka dengan sebab dosa-dosa mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuat, lagi Maha berat seksaNya.
[53]
(Balasan) yang demikian itu, ialah kerana sesungguhnya Allah tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dikurniakanNya kepada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan (ingatlah) sesungguhnya Allah Maha mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[54]
(Keadaan mereka) samalah seperti keadaan Firaun dan kaumnya serta orang-orang yang terdahulu dari mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhan mereka, lalu Kami binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa mereka, dan Kami tenggelamkan Firaun serta pengikut-pengikutnya (di laut), kerana kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.
[55]
Sesungguhnya sejahat-jahat (makhluk) yang melata di sisi (hukum dan ketetapan) Allah ialah orang-orang yang kafir (yang degil dengan kekufurannya). Sebab itu mereka tidak (mahu) beriman.
[56]
(Iaitu) orang-orang yang engkau telah mengikat perjanjian setia dengan mereka, kemudian mereka mencabuli perjanjian setianya pada tiap-tiap kali, sedang mereka tidak mahu memelihara dirinya (dari keaiban mencabuli perjanjian itu).
[57]
Oleh itu, jika engkau menemui mereka dalam peperangan maka hancurkanlah mereka (supaya dengan itu) orang-orang yang di belakang mereka (gerun gentar); mudah-mudahan orang-orang itu pula beringat (insaf).
[58]
Dan jika engkau mengetahui adanya perbuatan khianat dari sesuatu kaum (yang mengikat perjanjian setia denganmu) maka campakkanlah (perjanjian itu) kepada mereka dengan cara terus terang dan adil. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang khianat.
[59]
Dan janganlah orang-orang yang kafir itu menyangka (bahawa) mereka telah terlepas (dari kekuasaan dan balasan Kami); sesungguhnya mereka tidak akan dapat melemahkan (kekuasaan Kami).
[60]
Dan sediakanlah untuk menentang mereka (musuh yang menceroboh) segala jenis kekuatan yang dapat kamu sediakan dan dari pasukan-pasukan berkuda yang lengkap sedia, untuk menggerunkan dengan persediaan itu musuh Allah dan musuh kamu serta musuh-musuh yang lain dari mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Dan apa sahaja yang kamu belanjakan pada jalan Allah akan disempurnakan balasannya kepada kamu, dan kamu tidak akan dianiaya.
[61]
Dan jika mereka (pihak musuh) cenderung kepada perdamaian, maka engkau juga hendaklah cenderung kepadanya serta bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[62]
Dan jika mereka bertujuan hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjaga dan memberikan perlindungan) kepadamu. Dia lah yang menguatkanmu dengan pertolonganNya dan dengan (sokongan) orang-orang yang beriman.
[63]
Dan (Dia lah) yang menyatu-padukan di antara hati mereka (yang beriman itu). Kalaulah engkau belanjakan segala (harta benda) yang ada di bumi, nescaya engkau tidak dapat juga menyatu-padukan di antara hati mereka, akan tetapi Allah telah menyatu-padukan di antara (hati) mereka. Sesungguhnya Ia Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[64]
Wahai Nabi, cukuplah Allah menjadi Penolongmu, dan juga pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman.
[65]
Wahai Nabi, peransangkanlah orang-orang yang beriman itu untuk berperang. Jika ada di antara kamu dua puluh yang sabar, nescaya mereka dapat menewaskan dua ratus orang (dari pihak musuh yang kafir itu); dan jika ada di antara kamu seratus orang, nescaya mereka dapat menewaskan seribu orang dari golongan yang kafir, disebabkan mereka (yang kafir itu) orang-orang yang tidak mengerti.
[66]
Sekarang Allah telah meringankan daripada kamu (apa yang telah diwajibkan dahulu) kerana Ia mengetahui bahawa pada kamu ada kelemahan; oleh itu jika ada di antara kamu seratus orang yang sabar, nescaya mereka akan dapat menewaskan dua ratus orang; dan jika ada di antara kamu seribu orang, nescaya mereka dapat menewaskan dua ribu orang dengan izin Allah. Dan (ingatlah) Allah beserta orang-orang yang sabar.
[67]
Tidaklah patut bagi seseorang Nabi mempunyai orang-orang tawanan sebelum ia dapat membunuh sebanyak-banyaknya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda dunia (yang tidak kekal), sedang Allah menghendaki (untuk kamu pahala) akhirat. Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[68]
Kalaulah tidak (kerana) adanya ketetapan dari Allah yang telah terdahulu, tentulah kamu ditimpa azab seksa yang besar disebabkan (penebus diri) yang kamu ambil (dari orang-orang tawanan) itu.
[69]
Maka makanlah dari apa yang kamu telah dapat (dalam peperangan) itu, sebagai benda yang halal lagi baik, serta bertaqwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[70]
Wahai Nabi, katakanlah kepada orang-orang tawanan yang ada dalam tangan kamu: “Jika Allah mengetahui ada kebaikan (iman) dalam hati kamu, nescaya Ia akan memberi kepada kamu (balasan) yang lebih baik daripada (harta benda penebus diri) yang telah diambil dari kamu, dan Ia akan mengampunkan dosa kamu; kerana Allah Maha Pengampun, lagi maha Mengasihani.
[71]
Dan jika mereka (orang-orang tawanan itu) bertujuan hendak melakukan khianat kepadamu, maka sesungguhnya mereka telahpun melakukan khianat kepada Allah (dengan kekufuran mereka) sebelum itu, lalu Allah menjadikan (engkau) mengalahkan dan menundukkan mereka; kerana Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[72]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah, dan orang-orang (Ansar) yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Islam yang berhijrah itu), mereka semuanya menjadi penyokong dan pembela antara satu dengan yang lain. Dan orang-orang yang beriman yang belum berhijrah, maka kamu tidak bertanggungjawab sedikitpun untuk membela mereka sehingga mereka berhijrah. Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kamu dalam perkara (menentang musuh untuk membela) ugama, maka wajiblah kamu menolongnya, kecuali terhadap kaum yang ada perjanjian setia di antara kamu dengan mereka. Dan (ingatlah) Allah Maha Melihat akan apa yang kamu lakukan.
[73]
Dan orang-orang yang kafir, setengahnya menjadi penyokong dan pembela bagi setengahnya yang lain. Jika kamu (wahai umat Islam) tidak menjalankan (dasar bantu-membantu sesama sendiri yang diperintahkan oleh Allah) itu, nescaya akan berlakulah fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerosakan yang besar.
[74]
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah (untuk membela Islam), dan orang-orang (Ansar) yang memberi tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Islam yang berhijrah itu), merekalah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka beroleh keampunan dan limpah kurnia yang mulia.
[75]
Dan orang-orang yang beriman sesudah itu, kemudian mereka berhijrah dan berjihad bersama-sama kamu, maka adalah mereka dari golongan kamu. Dalam pada itu, orang-orang yang mempunyai pertalian kerabat, setengahnya lebih berhak atas setengahnya yang (lain) menurut (hukum) Kitab Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
No comments:
Post a Comment