Search This Blog

31 March 2011

TABLIGH


Dari ‘Adi bin Hatim ra., ia berkata : “Ketika saya ada disisi Nabi saw. tiba-tiba datanglah seorang laki-laki kepada beliau, dia mengadukan kepada beliau tentang kemiskinan, kemudian datanglah kepada beliau orang lain yang mengadukan kepada beliau tentang penyamun. Lalu Rasulullah saw, bersabda : “Wahai Adi, apakah kamu melihat Hirah ?” Saya menjawab : “Belum melihatnya, saya telah diberi tahu tentang Hirah itu”. Rasulullah saw. bersabda : “Jika kamu hidup lama (panjang umur) niscaya kamu akan melihat sekedup berangkat dari Hirah sehingga thawaf di Ka’bah, sekedup itu tidak takut pada seseorang kecuali kepada Allah”. Saya berkata tentang sesuatu antara saya dan diri saya (berguman) : “Dimanakah penyamun yang membuat keonaran di suatu negara ?” (Nabi saw. bersabda) : “Jika kamu hidup lama (panjang umur), kamu akan menaklukkan perbendaharaan Kisra”. Saya bertanya : “Kisra bin Hurmuz ?” Nabi saw. bersabda : “Kisra’ bin Hurmuz, dan jika kamu hidup lama (panjang umur), niscaya kamu akan melihat seorang laki-laki mengeluarkan emas atau perak sepenuh telapak tangannya, mencari or­ang yang mau menerimanya namun ia tidak mendapat seorangpun yang mau menerimanya. Dan seseorang diantaramu akan bertemu Allah pada hari pertemuan itu, yang antara dia dengan Tuhan tidak ada penterjemah yang menterjemahkan. Maka sungguh Dia (Tuhan) berfirman kepadanya: “Tidakkah aku mengutus kepadamu seorang Rasul yang menyampaikan kepadamu (kerisalahan) ?” Ia menjawab : “Ya”. Lalu ia melihat sebelah kanannya, ia tidak melihat kecuali Jahannam dan melihat kesebelah kirinya, ia tidak melihat kecuali Jahannam. ‘Adi berkata : “Saya mendengar Nabi saw. bersabda : “Jagalah dari neraka walaupun dengan separoh kurma, jika kamu tidak mendapati separoh kurma maka dengan kata-kata yang baik. ‘Adi ra. berkata : Lalu saya melihat sekedup yang berangkat dari Hirah sehingga thawaf di Ka’bah sekedup itu tidak takut kecuali kepada Allah. Dan saya termasuk orang-orang yang menaklukkan perbendaharaan Kisra bin Hurmuz dan sungguh jika kalian hidup lama (panjang umur), niscaya kalian akan menyaksikan apa yang telah disabdakan oleh Nabi, ayah Qasim saw. yaitu : “Orang mengeluarkan sepenuh telapak tangannya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Orang-orang bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah kami melihat Tuhan kami dihari Qiamat?”. Beliau bersabda : “Apakah kamu saling memadharatkan dalam melihat matahari di siang hari yang tidak berawan ?” Mereka menjawab : “Tidak” Rasulullah saw. bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku ditanganNya, tidaklah kamu saling memadharatkan dalam melihat Tuhanmu, kecuali sebagaimana kamu saling memadharatkan dalam melihat salah satu dari keduanya (matahari atau bulan purnama)”. Beliau bersabda : “Maka Tuhan menemui hamba”. Lalu Tuhan berfirman : “Wahai Fulan, tidakkah aku memuliakanmu ?, tidakkah Aku menjadikanmu sebagai tuan ? tidakkah Aku menjodohkanmu ?, tidakkah Aku menundukkan bagimu kuda dan unta ? Aku biarkan kamu sebagai pemimpin dan mendapat seperempat (rampasan)”. Maka ia menjawab : “Ya” Rasulullah saw bersabda : “Maka Tuhan berfirman : “Apakah kamu menduga bahwa kamu akan bertemu Aku ?” Dia menjawab : “Tidak”. Lalu Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku melupakanmu, sebagaimana kamu melupakan Ku”. Kemudian Tuhan menemui orang yang kedua, lalu Dia berfirman : “Wahai Pulan, tidakkah Aku memuliakanmu ?, tidakkah Aku menjadikanmu sebagai tuan ?, tidakkah aku menjodohkanmu ?, tidakkah aku menundukkan kuda dan unta ? Dan Aku biarkan kamu sebagai pemimpin dan mendapat seperempat (rampasan) ?”. Maka Dia menjawab : “Ya, wahai Tuhan”. Lalu Tuhan berfirman : “Apakah kamu menduga bahwa kamu akan bertemu dengan Ku ?”. Dia menjawab : “Tidak”. Maka Tuhan berfirman: “Maka sesungguhnya Aku melupakanmu, sebagaimana kamu melupakanKu”. Kemudian Tuhan bertemu dengan orang yang ketiga, maka Tuhan berfirman kepadanya seperti itu juga. Lalu dia menjawab : “Wahai Tuhan, saya beriman kepada Mu, kepada Kitab Mu dan kepada Rasul-rasul Mu, saya shalat, berpuasa dan bersedekah”, dan la memuji dengan kebaikan yang di bawah kemampuannya. Maka Tuhan berfirman: “Jika demikian, disini”. Rasulullah saw. bersabda : “Kemudian dikatakan kepadanya : “Sekarang Kami bangkitkan saksi-saksi Kami atasku”. Dia berfikir dalam hatinya : “Siapakah orang yang menjadi saksi atasku ?” Lalu mulutnya dikunci,dan dikatakan pada pahanya, daging dan tulangnya : “Berkatalah !”, maka paha, daging dan tulangnya mengatakan amalnya. Yang demikian itu agar dapat membuat alasan bagi dirinya, itulah orang munafik dan itulah orang yang dimurkai Allah”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas bin Malik ra., la berkata : “Kami ada di sisi Rasulullah saw beliau tertawa, lalu bersabda : “Tahukah kalian sebab apakah aku tertawa ?”. Kami menjawab : “Al­lah dan Rasul Nya lebih tahu”. Rasulullah saw. bersabda : “Termasuk percakapan hamba pada Tuhan Nya Yang Maha Mulia lagi Maha Besar berkata : “Wahai Tuhan, tidakkah Engkau menyelamatkan aku dari kezhaliman ?” Rasulullah saw. bersabda : “Tuhan bertirman : “Ya” Rasulullah saw. bersabda : “Ia berkata : “Sesungguhnya saya tidak melewatkan diriku, kecuali ada saksi dariku”. Rasulullah saw. bersabda : “Maka Tuhan berfirman : “Cukuplah dirimu sebagai saksi pada hari ini, juga malaikat Kiraman Katibin sebagai saksi”. Rasulullah saw. bersabda : “Kemudian mulutnya dikunci, dan dikatakan kepada anggota-anggota badannya : “Berkatalah”. Rasulullah saw. bersabda : “Maka anggota-anggota badannya mengatakan amalnya”. Rasulullah saw. bersabda : Kemudian antara dia dengan perkataan itu diputuskan. Rasulullah saw bersabda : “Or­ang itu berkata : “Jauhlah dan binasalah kamu, untukmulah saya membela”. (Hadits ditakhrij oleh Turmidzi).
Dan Abu Hurairah dan Abu Said ra. berkata : Rasulullah saw bersabda : “Pada hari Qiamat hamba didatangkan, kemudian Allah berfirman kepadanya : “Tidakkah Aku jadikan bagimu pendengaran dan penglihatan, harta dan anak-anak, Aku tundukkan bagimu binatang ternak dan tumbuh-tumbuhan, dan Aku membiarkan kamu menjadi pemimpin dan mendapat seperempat (rampasan) ? Tidakkah kamu menyangka bahwa kamu akan ketemu dengan Ku pada hari ini ?” Rasulullah saw. bersabda : “Lalu ia menjawab : “Ya”. Maka Tuhan berfirman kepadanya: “Pada hari ini Aku melupakanmu, sebagaimana kamu melupakan Ku”.
Dan Anas ra. dari Nabi saw. bersabda : “Pada hari Qiamat anak Adam dibawa, seolah-olah dia anak kambing lalu dihadapkan Allah. Kemudian Allah berfirman kepadanya : “Aku telah memberimu, menganugerahkan kepadamu dan Aku telah memberikan ni’mat atasmu, apakah yang telah kamu kerjakan ?”. Lalu ia menjawab : “Wahai Tuhan, saya telah mengumpulkan dan membuahkannya, kemudian sebagian besarnya telah saya tinggalkan, maka kembalikanlah saya, lalu saya kembalikan lagi kepada Mu”. Apabila seorang hamba tidak mengamalkan kebaikan, maka ia diteruskan ke neraka”. (HR. Turmudzi).
HIMPUNAN
HADIST QUDSI
Penyusun: Achmad Sunarto
Penata Letak: Tim Setia Kawan
Disain sampul: Setia Kawan Grafis
Cetakan: I-2000
Penerbit: Setia Kawan
www.pakdenono.com
komentarku: hadist2 ini belum tentu sahih.., lagi pula tidak disebutkan derajat hadisnya..

30 March 2011

TURUNNYA SURAT AL KAUTSAR


Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Pada suatu hari di hadapan kami (ia maksudkan Nabi Muhammad saw.) ketika beliau tidur sejenak kemudian beliau mengangkat kepala serava tersenyum, lalu kami berkata kepada beliau : “Apakah yang menjadikan engkau tertawa wahai Rasulullah ?” Beliau bersabda : “Tadi telah turun kepadaku sebuah surat yaitu : “Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan sembelihlah binatang korban. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah orang-orang yang terputus”. Kemudian Beliau bersabda : “Tahukah kamu, apakah Kautsar (ni’mat yang banyak) itu ?”. Kami menjawab : “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui”. Beliau bersabda : “Kautsar adalah sungai dan bengawan Tuhanku di syurga. Tempatnya (tempat minumnya) lebih banyak dari pada jumlah bintang. Bengawan itu didatangi umatku, lalu di antara mereka ada yang ditarik, maka aku berkata : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya dia adalah umatku”. Dia berfirman : “Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang terjadi sesudahmu”. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).

29 March 2011

TIGA ORANG YANG DICINTAI OLEH ALLAH AZZA WA JALLA


Dari Abu Dzar ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : Tiga orang yang dicintai oleh Allah Maha Mulia dan Maha Besar, yaitu : Seseorang yang mendatangi suatu kaum, ia minta kepada mereka dengan nama Allah, dan ia tidak minta kerana kekerabatan antara dia dan mereka, namun mereka mencegahnya, lalu ada seseorang yang mengiringinya; dia memberinya secara rahasia, yang hanya diketahui oleh Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar dan orang yang diberinya. Dan suatu kaum vang berjalan di malam hari sehingga ketika ia lebih senang tidur dari pada apa yang sedang mereka jalankan, mereka singgah dan meletakkan kepala mereka, lalu di antara mereka ada seorang yang bangun untuk merendahkan diri kepada-Ku dan membaca ayat-ayatKu. Dan seseorang yang berada di dalam pasukan, mereka bertemu musuh lalu mereka berbalik ke belakang namun ia maju lagi sehingga ia terbunuh atau mendapat kemenangan”. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).

28 March 2011

TAKUT DAN KHAWATIR TERHADAP ALLAH TERMASUK SEBAB DIAMPUNINYA DOSA


Dari Rib’i bin Hirasy berkata : “Uqbah bin ‘Amr berkata kepada Hudzaifah : “Tidakkah kamu bercerita kepada kami sesuatu yang kamu dengar dari Rasulullah saw. ?” Ia menjawab : “Sesungguhnya sava mendengar beliau bersabda : “Sesungguhnya apabila Dajjal keluar, maka ia membawa air dan api”. Adapun sesuatu yang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu api maka sesungguhnya sesuatu itu air dingin, dan sesuatu vang dipandang oleh manusia bahwa sesuatu itu air maka sesungguhnva sesuatu itu api yang membakar. Barangsiapa di antaramu yang menjumpai, maka hendaklah ia menempatkan diri pada rang dipandang bahwa sesuatu itu api, karena sesungguhnya dia adalah air dingin (sejuk)”. Hudzaifah berkata . “Saya mendengar beliau bersabda: “Sesungguhnya ada seorang laki-laki sebelum kamu didatangi oleh malaikat untuk mencabut ruhnya, lalu ditanyakan kepadanya : “Apakah kamu mengetahui kebaikanmu?”. Ia menjawab : “Saya tidak tahu”. Dikatakan kepadanya : “Lihatlah”. Ia berkata : “Saya tidak tahu sesuatu, hanya saja pernah berbai’at kepada manusia di dunia, dan aku membalas mereka lalu saya memberi tangguh kepada orang kaya dan membebaskan kepada orang yang kesulitan. “Lalu Allah memasukkannya ke sorga”. Ia berkata : “Saya mendengar beliau bersabda : “Sesungguhnya seorang laki­laki hampir meninggal. Ketika ia putus asa terhadap hidupnya, ia berpesan kepada keluarganya : “Apabila saya mati, maka kumpulkanlah kayu bakar yang banyak dan nyalakanlah api padanya, sehingga apabila api itu telah membakar daging dan tulangku, maka ambillah dan tumbuklah. Kemudian carilah hari yang berangin keras dan taburkanlah ke sungai”. Maka mereka melaksanakannya, lalu Allah menghimpunnya dan bertanya kepadanya: “Kenapakah kamu perbuat itu semua ?” Ia menjawab : “Karena takut kepadaMu” maka Allah mengampuninya. Uqbah bin Amr berkata : “Saya mendengar beliau menyabdakan hal itu dan orang tersebut tukang gali”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari ‘Uqbah bin Abdul Ghafir dari Abu Sa’id Al Khudri ra. dari Nabi saw. bahwasanya seorang yang sebelummu diberi kenikmatan harta oleh Allah. Ketika ia akan meninggal ia berkata kepada anak-anaknya : “Aku ini ayah macam apa bagimu ?”. Mereka menjawab : “Ayah yang terbaik”. Ia berkata : “Sesungguhnya saya tidak pernah berbuat baik, apabila aku meninggal maka bakarlah sava, kemudian hancur luluhkan dan taburkanlah pada hari yang berangin kencang”. Maka mereka melakukannya. Lalu Allah Azza wa jalla menghimpunnya dan berfirman : “Apakah yang membebani kamu ?” Ia menjawab : “Takut kepadaMu”. Maka Allah memberikan rahmatNya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Rib’i bin Hirasy berkata : “Uqbah bin Amr A1 Anshari berkata kepada Hudzaifah : “Tidakkah kamu bercerita kepada kami akan sesuatu yang kamu dengar dari Nabi saw. ?” Ia menjawab : “Saya mendengar beliau bersabda : “Sesungguhnya seseorang yang hampir mati, ketika ia putus asa dari hidup ia berpesan kepada keluarganya : “Apabila saya mati maka kumpulkanlah kayu yang banyak untukku. Kemudian nyalakan api, sehingga apabila api itu telah memakanku (membakarku) dan terus sampai ke tulangku maka ambillah dan tumbuklah dan tebarkanlah di dalam sungai pada hari yang panas atau hari yang berangin. Lalu Allah menghimpunnya dan berfirman : “Kenapakah kamu memperlakukan ini ?” Ia menjawab : “Karena takut kepadaMu”. Maka Dia mengampuninya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Ada seseorang yang keterlaluan terhadap dirinya. Ketika menjelang mati ia berkata kepada anak-anaknya : “Jika saya mati bakarlah saya, remukkanlah saya kemudian taburkanlah saya di angin. Demi Allah jika Tuhanku mampu terhadapku niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang tidak ditimpakan kepada orang lain”. Ketika ia meninggal, hal itu dilaksanakan terhadapnya. Tiba-tiba ia dapat berdiri (setelah dihidupkan lagi) lalu Allah berfirman : “Apakah yang mendorongmu untuk berbuat demikian itu ?” Ia menjawab : “Wahai Tuhanku, yang mendorong adalah ketakutanku kepadaMu”. Lalu Allah mengampuninya”. Selain Abu Hurairah berkata : “Takut kepadaMu wahai Tuhan-ku” (Hadits di takhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Seorang laki-laki yang tidak pernah berbuat kebaikan berkata : “Apabila ia meninggal maka bakarlah ia dan tebarkanlah separohnya di lautan, maka demi Allah jika Allah mampu atasnya niscaya Dia menyiksanya yang tidak pernah ditimpakan kepada seseorangpun di dunia. Maka Allah memerintahkan kepada lautan lalu mengumpulkan apa yang ada didalamnya, dan memerintahkan daratan lalu mengumpulkannya. Kemudian Allah berfirman : “Kenapakah kamu berbuat (demikian) ?”. Ia menjawab : “Karena takut kepadaMu sedang Kamu lebih mengetahui” maka Dia mengampuninya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Said ra. dari Nabi saw. bahwasanya belaiu menuturkan seorang laki-laki yang telah lampau atau or­ang yang sebelummu mengatakan suatu perkataan yakni ia diberi anak dan harta benda oleh Allah. Ketika-mati hampir tiba, ia berkata kepada anak-anaknya : “Ayah macam apa saya ini bagimu ?”. Mereka menjawab : “Sebaik­baik ayah”. Ia-berkata : “Sesungguhnya ia tidak menyimpan atau menanam kebaikan di sisi Allah. Jika Kuasa atasnya niscaya Dia menyiksanya. Maka perhatikanlah.
Jika saya mati maka bakarlah saya, sehingga bila saya telah menjadi arang (abu) lumatkanlah saya, atau ia berkata : “Hancurkanlah saya. Jika ada hari yang berangin ribut, taburkanlah saya- padanya”. Nabi saw. bersabda : “Ia mengambil perjanjian mereka atas yang demikian itu. Demi Tuhanku, mereka melaksanakannya kemudian menaburkan pada hari yang berangin ribut”.
Allah Azza wa Jalla berfirman : “Jadilah” tiba-tiba ia menjadi seorang yang berdiri, lalu Allah berfirman : “Hai hambaKu apakah yang mendorongmu untuk melakukan apa vang telah kamu lakukan itu ?”. Ia menjawab : Takut kepadaMu atau untuk berpisah dari padaMu”. Beliau bersabda : “Ketika Tuhan bertemu dengannya, Dia memberikan rahmat”. Beliau bersabda pada lain kali : “Dia tidak menjumpainya selain dengan rahmat”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Seorang laki-laki berlebih-lebihan terhadap dirinya. Ketika hampir meninggal, ia pesan kepada anak-anaknya, dengan berkata : “Jika saya mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah. Kemudian taburkanlah saya di lautan. Demi Allah jika Tuhan mampu atasKu niscaya Dia menyiksaku dengan siksaan yang belum pernah ditimpakan pada seseorangpun”. Mereka mengerjakannya. Allah berfirman kepada bumi : “Tunaikanlah apa yang kamu ambil”. Tiba­tiba ia berdiri (hidup lagi = pen). Allah berfirman kepadanya : “Apakah yang mendorongmu berbuat (berpesan) seperti itu ?” Ia menjawab : “Takut kepadaMu wahai Tuhanku” atau “ketakutan kepadaMu”. Maka Allah mengampuninya karena (alasan) itu. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Seseorang berlebih-lebihan terhadap dirinya, sampai ketika mati hampir datang kepadanya, ia berkata kepada keluarganya : “Apabila saya telah mati maka bakarlah saya kemudian taburkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Allah kuasa atas saya niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang belum pernah untuk menyiksa makhlukNya seorangpun”. Beliau bersabda : “Maka keluarganya melaksanakannya. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada segala sesuatu yang telah memungutnya barang sedikit : “Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut”. Tiba-tiba dia berdiri (hidup lagi = Pen). Allah Azza wa Jalla berfirman : “Apakah yang mendorong berbuat (berpesan) itu ?” Ia menjawab : “Takut kepadaMu”. Maka Allah mengampuni-Nya. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : “Ketika kematiannya hampir tiba ia berpesan kepada anak­anaknya dengan berkata : “Jika saya telah mati maka bakarlah saya kemudian lumatkanlah saya dan tebarkanlah saya di angin di lautan. Demi Allah jika Tuhanku mampu atasku niscaya Dia menyiksa saya dengan siksaan yang tidak pernah untuk menyiksa seseorangpun”. Beliau bersabda : “Mereka melaksanakannya, Allah berfirman kepada bumi : “Tunaikanlah apa yang telah kamu pungut”. Tiba-tiba ia berdiri, Allah berfirman kepadanya : “Apakah yang mendorongmu untuk melakukan hal itu ?”. Ia menjawab. “Takut kepadaMu atau khawatir kepadaMu wahai Tuhanku”. Maka Allah mengampuninya. (Haditsd ditakhrij oleh Ibnu Majah).

27 March 2011

SEBAGIAN PENGHUNI SYURGA MOHON IZIN UNTUK BERCOCOK TANAM


Dan Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. : “Pada suatu hari Nabi saw bercerita dan disampingnya ada seorang lelaki dari penduduk kampung, bahwasanya seorang lelaki dari penghuni syurga, minta izin kepada Tuhannya untuk bercocok tanam. Tuhan berfirman : “Tidakkah kamu mendapati apa yang kamu inginkan ?” Ia menjawab : “Ya, akan tetapi saya senang bercocok tanam,” maka dia bersegera dan menyemai dan sangat cepat tumbuhnya ujung, tegak dan panennya tumbuh-tumbuhan itu, dan digulungnya seperti gunung. Lalu Allah Yang Maha Tinggi berfirman : “Ambillah wahai anak Adam, sesungguhnya kamu tidak dikenyangkan oleh sesuatu”. Maka berkatalah orang dusun itu : “Wahai Rasulullah, engkau tidak mendapati orang ini kecuali orang-orang Quraisy atau or­ang-orang Anshar. Sesungguhnya mereka itu pemilik tanaman. Adapun kami bukanlah pemilik tanaman”. Maka Rasulullah saw. tertawa. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

26 March 2011

SESUATU YANG MELINGKARI SORGA DAN NERAKA DAN MAKANAN PENGHUNI NERAKA


Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : “Ketika Allah menciptakan syurga dan neraka, Allah mengutus Jibril ke syurga, kemudian Dia berfirman : “Lihatlah kepadanya dan kepada apa yang telah Aku sediakan bagi penghuninya di dalamnya”. Rasulullah saw. bersabda : Maka Jibril datang dan melihatnya dan kepada apa yang telah disediakan Allah untuk penghuninya. Rasulullah saw. bersabda : Kemudian Jibril kembali kepadaNya. Jibril berkata : “Demi KemuliaanMu, tidak ada seorangpun yang mendengar syurga kecuali ia memasukinya”. Lalu Dia memerintahkan syurga, lalu syurga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menvenangkan. Kemudian Dia berfirman : “Kembali kamu ke syurga, tiba-­tiba  syurga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kemudian Dia berfirman : “Kembali kamu ke syurga, tiba-tiba syurga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Lalu Jibril kembali kepadaNya, dan berkata : “Demi kemuliaan Mu, sungguh aku takut, tidak ada seorangpun vang memasukinya”. Dia berfirman : “Pergilah kamu keneraka dan lihatlah kepadanya, dan kepada apa yang telah Aku sediakan untuk penghuninya”, maka tiba-tiba neraka itu naik sebahagiannya pada sebahagian yang lain. Lalu Jibril kembali padaNya dan berkata : “Demi kemuliaanMu, seseorang tidak mendengar neraka, maka ia memasukinya”. Lalu Tuhan memerintahkannya, kemudian neraka telah dikelilingi dengan hal-hal yang menyenangkan. Tuhan berfirman : “Kembalilah kepadanya”, maka Jibril kembali ke neraka. Lalu Jibril berkata : “Sungguh saya khawatir seseorang tidak selamat dari padanya kecuali ia akan memasukinva”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Ketika Allah menciptakan syurga, Allah berfirman kepada Jibril : “Pergilah dan lihatlah ia !”, maka Jibril pergi dan melihatnya, kemudian dia datang lalu berkata : “Wahai Tuhan, demi kemuliaan Mu, seseorang tidak mendengarnya kecuali dia memasukinya”. Lalu Dia mengelilingi syurga dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Kemudian Tuhan berfirman : “Wahai Jibril, pergilah kau lihatlah ia”. Maka Jibril pergi dan melihatnya, kemudian Jibril datang dan berkata : “Wahai Tuhan, demi Kemuliaan Mu, sungguh saya khawatir seseorang tidak masuk kepadanya”. Rasulullah saw. bersabda : “Ketika Allah menciptakan neraka, Allah berfirman : “Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah ia !”, maka Jibril pergi dan melihat kepadanya, kemudian Jibril datang dan berkata : “Demi kemuliaan Mu, tidaklah seseorang mendengarnya lalu dia memasukinya”, lalu Allah mengelilinginya dengan hal-hal yang menyenangkan. Kemudian Tuhan berfirman : “Wahai Jibril, pergilah dan lihatlah ia !”, maka jibril pergi dan melihatnya dan berkata : “Wahai Tuhan, demi kemuliaan Mu sungguh saya khawatir, seseorangpun tidak selamat kecuali ia akan memasukinya”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).

25 March 2011

SYURGA ITU DIHARAMKAN ATAS ORANG-ORANG KAFIR DAN KERABAT TIDAK BERGUNA BAGI MEREKA


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Ibrahim bertemu dengan ayahnya Azar pada hari Qiamat, pada wajah Azar terdapat hitam-hitam dan berdebu, maka Ibrahim bertanya kepadanya : “Tidakkah aku telah berkata kepadamu : “Janganlah engkau durhaka kepadaku”. Lalu ayahnya menjawab : “Pada hari ini saya tidak durhaka kepadamu”. Maka Ibrahim berkata : “Wahai Tuhan, sesungguhnya Engkau telah berjanji kepadaku untuk tidak menyusahkan aku pada hari kebangkitan. Kesusahan manakah yang lebih susah dari pada ayahku yang jauh ?” Allah Ta’ala berfirman . “Sesungguhnya Aku mengharamkan syurga atas orang-orang kafir, kemudian dikatakan : “Wahai Ibrahim, apa yang dibawah kakimu ?” Maka Ibrahim melihat, tiba-tiba ada seperti serigala yang berlumuran darah dan ditarik kaki-kakinya, kemudian dilemparkan ke neraka”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepada ahli neraka vang paling ringan siksanya : “Seandainya kamu mempunyai dunia dan seisinya, apakah kamu mau menebusinya ?” Ia menjawab : “Ya”. Kemudian Tuhan berfirman : “Aku telah menghendaki kamu akan sesuatu yang lebih ringan dari pada ini semenjak kamu dalam tulang rusuk Adam agar kamu tidak mensekutukan”. Saya duga Dia berfirman : Dan Aku tidak memasukkan kamu ke neraka, namun kamu enggan, kecuali kamu mensekutukan”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas bin Malik ra. bahwasanva Nabi saw. bersabda : “Dikatakan kepada orang kafir pada hari Qiamat : “Bagaimanakah pendapatmu, seandainva kamu mempunyai emas sepenuh bumi, apakah kamu menebus dengannya ?” Ia menjawab : “Ya”. Lalu dikatakan kepadanya : “Kamu telah dimintai yang lebih mudah dari pada itu”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).

24 March 2011

SYAFA’AT


Dari Abu hurairah ra., ia berkata : “Kami bersama Nabi saw. dalam suatu undangan, maka diangkatlah hasta (kambing) oleh beliau, di mana hasta itu menarik beliau, maka beliau menggigitnya dan beliau bersabda: “Saya adalah penghulu manusia pada hari Qiamat, apakah kamu tahu sebabnya ? Allah mengumpulkan orang yang terdahulu dan terkemudian di satu tanah lapang, dan pemandangan akan memandang mereka dan orang yang memanggil akan terdengar oleh mereka, matahari dekat, sebagian manusia berkata : “Tidakkah kamu melihat apa yang ada pada kamu sekalian ? Apa yang sampai kepadamu ? Tidakkah kamu memikirkan orang yang memohon syafa’at bagimu kepada Tuhanmu ?” Dan sebagian yang lain berkata : “Ayahmu Adam”, maka mereka mendatanginya dan berkata : “Wahai Adam, engkau adalah ayah manusia, Al lah menjadikanmu dengan tangan-Nya, meniupkan ruh Nya kepadamu, memerintahkan Malaikat lalu mereka sujud kepadamu dan menempatkan engkau di sorga, tidakkah kamu memohonkan syafa’at untuk kami kepada Tuhanmu. Tidakkah kamu melihat apa yang ada pada kami dan apa yang sampai kepada kami ?” Maka Adam menjawab : “Tuhanku murka yang mana sebelum dan sesudahnya Dia tidak pernah murka seperti itu. Dia mencegah saya dari pohon, lalu saya mendurhakainya. Oh diriku, diriku, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Nuh !”, maka mereka mendatangi Nuh dan berkata : “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama kepada penduduk bumi, Allah menyebut engkau sebagai hamba yang bersyukur. Tidakkah melihat apa yang ada pada kami ? tidakkah engkau memohon syafa’at bagi kami kepada Tuhanmu ?” Maka ia menjawab : “Tuhanku pada hari ini murka, yang mana sebelum dan sesudahnya tidak pernah murka seperti itu, oh diriku, oh diriku datanglah Nabi saw”, maka mereka mendatangi aku, dan aku dibawah Arasy, maka diserukan : “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, mintalah syafa’at, kamu akan diberi syafa’at dan mintalah perantara kamu akan diberi”. Muhammad bin Ubaid berkata : “Saya tidak hafal kelanjutannya”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Anas ra., ia adalah Ibnu Malik ra., ia berkata : “Rasulullah saw. bersabda : “Allah mengumpulkan manusia pada hari Qiyamat, maka mereka berkata : “Seandainya kita mohon syafa’at kepada Tuhan kita, sehingg Tuhan memberikan kelonggaran kepada kita ditempat kita” lalu mereka datang kepada Adam dan berkata : “Engkaulah yang telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Dia meniupkan ruh Nya padamu, dan Allah telah memerintahkan Malaikat, sehingga mereka sujud kepadamu, maka mohonlah syafa’at untuk kami di sisi Tuhan kami”. Ia menyebutkan kesalahan-kesalahannya dan berkata : “Datanglah kepada Nuh, seorang Rasul pertama yang diutus oleh Allah”. Lalu mereka datang kepada Nuh, maka Nuh menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahannya itu- datangilah Ibrahim yang mana Allah menjadikannya sebagai kekasih !”, lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahan- datangilah Musa yang telah diajak bicara oleh Allah !”. Lalu mereka datang kepadanya, maka Musa menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -ia menyebutkan kesalahannya- datangilah Isa”, lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu, datangilah Muhammad saw. yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah terdahulu dan yang terkemudian !”. Lalu mereka datang kepadaku, dan aku minta izin kepada Tuhanku. Ketika aku melihat Nya aku sujud dan Tuhan meninggalkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakiNya, kemudian diserukan : “Angkatlah kepalamu, mintalah perantara maka kamu akan diberi dan berkatalah maka akan didengar, mohonlah syafa’at maka akan diberi svafa’at,” Kemudian aku mengangkat kepala dan memuji Tuhan dengan pujian vang telah diajarkan kepadaku, lalu aku mohon syafa’at, maka Aku membatasinya kepadaku, lalu aku mengeluarkan mereka dari neraka dan aku memasukkan mereka ke sorga, kemudian aku kembali dan sujud seperti itu, pada vang ketiga atau keempat kalinya, sehingga yang ada di neraka itu hanyalah orang-orang yang telah dicegah oleh Al Qur’an.” (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Humaid, ia berkata : Aku mendengar Anas ra. berkata : Sava mendengar Nabi saw. bersabda : “Apabila hari Qiamat tiba, Aku diberi syafa’at, kemudian aku berkata : “Wahai Tuhan, masukkanlah ke sorga orang yang di dalam hatinva ada seberat biji sawi”. Maka mereka masuk, kemudian aku berkata : “Masukkanlah ke sorga orang yang didalam hatinya ada sedikit dikitnva sesuatu”. Maka Anas ra. berkata seolah-olah sa’ya melihat jari-jari Rasulullah saw. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Said Al Khudri ra. bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “Allah memasukkan penghuni Sorga ke Sorga, Dia memasukkan orang yang di kehendakiNya dengan rahmatnya dan memasukkan penghuni Neraka ke Neraka, kemudian Dia berfirman : “Lihatlah orang yang kamu sekalian dapati di dalam hatinya iman seberat biji sawi, maka keluarkanlah ia”. Kemudian mereka dikeluarkan dari neraka seperti arang, mereka telah terbakar maka mereka dilemparkan di sungai hidup (Nahrul hayat), lalu mereka tumbuh di dalamnya, sebagaimana biji-bijian itu tumbuh di tanah yang dibawa banjir, tidaklah kamu melihatnva, bagaimana ia tumbuh dengan kuning emas”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Sa’id ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Adapun penghuni neraka yang memang jadi penghuninya, mereka itu tidak mati dan tidak hidup, akan tetapi orang orang yang masuk neraka, karena dosa-dosa mereka,” atau beliau bersabda : “Karena kesalahan-kesalahan mereka, maka Allah mematikan mereka dengan benar-benar mati, sehingga mereka menjadi arang, ia diberi idzin untuk diberi syafa’at, mereka didatangi dengan berkelompok-kelompok kemudian mereka di sebarkan disungai sorga. Lalu dikatakan : “Wahai penghuni sorga berangkatlah bersama mereka, kemudian mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji-bijian di tanah yang dibawa banjir. Seseorang berkata : “Seolah olah Rasulullah saw. ada di perkampungan”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abdullah bin Mas’ud ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh aku mengetahui penghuni neraka yang paling akhir keluar dari neraka dan penghuni sorga yang paling akhir masuk sorga. Yaitu orang laki-laki yang keluar dari neraka dengan merangkak, kemudian Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepadaNya : “Pergilah, dan masuklah ke sorga”. Rasulullah saw. bersabda : “Maka ia datang ke sorga dan terbayang olehnya bahwa sorga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : “Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh”. Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : “Pergilah, dan masuklah ke Sorga. “Rasulullah saw. bersabda : “Maka ia datang ke sorga dan terbayang olehnya bahwa sorga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : “Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh”. Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : “Maka ia datang ke Sorga”, dan di bayangkan olehnya bahwasanya Sorga itu penuh. Lalu ia kembali dan berkata : “Wahai Tuhan, saya mendapati sorga itu penuh”. Kemudian Tuhan berfirman kepadanva : “Pergilah dan masuklah ke sorga”. Sesungguhnya bagimu seperti dunia dan sepuluh kalinya”, atau bagimu sepuluh kali dunia”. Rasulullah saw bersabda : “Maka ia berkata : “Apakah Engkau mentertawakan aku, sedangkan Engkau Raja”. Ibnu Mas’ud berkata : “Sungguh aku melihat Rasulullah saw. tertawa sehingga tampaklah gigi taringnya”. Beliau bersabda : “Maka dikatakan : “Itulah penghuni sorga yang tempatnya paling bawah”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Tidaklah perdebatan seseorang dari padamu dalam menuntut hak yang ada di dunia lebih keras dari pada perdebatan orang-orang mu’min dengan Tuhan mereka bagi saudara-saudara mereka yang masuk neraka. Rasulullah saw. bersabda : “Mereka berkata : “Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami shalat bersama kami, mereka puasa bersama kami, haji bersama kami, namun mereka Engkau masukkan ke nereka”. Rasulullah saw. bersabda : Maka Tuhan berfirman : “Pergilah dan keluarkanlah orang kamu kenal di antara mereka !”. Rasulullah saw bersabda : “Maka orang-orang mu’min itu datang kepada mereka dan orang-orang mu’min itu mengetahui rupa-rupa mereka”. Diantara mereka ada orang yang sudah dibenamkan ke neraka sampai kepertengahan dua betisnya, dan diantara mereka ada yang sudah dibenamkan sampai kedua mata kakinya. Lalu orang-orang mu’min itu mengeluarkan mereka, dan berkata : “Wahai Tuhan kami, kami mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami”. Rasulullah saw. bersabda dan Tuhan berfirman : “Keluarkanlah orang-orang yang di dalam hatinya ada iman seberat satu dinar”. Kemudian Rasulullah saw bersabda : “Orang-orang yang didalam hatinya ada seberat setengah dinar, sampai Tuhan berfirman : “Orang yang di dalam hatinva ada seberat semut kecil”. Abu Sa’id berkata : “Barang siapa yang tidak membenarkan, maka bacalah ayat ini :
“INNALLAAHA LAA YAGHFIRU AN YUSYRAKA BIHI WAYAGHFIRU MAADUUNA DZAALIkA LIMAN YASYAA-U WAMAN YUSYRIK BILLAAHI FAQADIFTARAA ITSMAN ‘AZHILMAA”.
(Sesungguhnva Allah tidak akan mengampuni dosa syvirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa vang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar). (An Nisa’ : 48).
Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Apabila Allah menyelamatkan orang-orang mu’min dari neraka, dan mereka beriman, maka seseorang diantaramu tidak mendebatkan hak sahabatnya di dunia lebih keras dari pada perdebatan orang-orang mu’min dengan Tuhan mereka bagi saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke neraka”. Rasulullah saw. bersabda : “Mereka berkata : “Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami shalat bersama kami, berpuasa bersama kami dan hajji bersama kami, namun Engkau memasukkan mereka ke neraka”. Lalu Tuhan berfirman : “Pergilah kalian dan keluarkanlah orang-orang yang kamu kenal diantara mereka”, maka orang-orang mu’min datang kepada mereka, lalu mengetahui rupa-rupa mereka karena neraka tidak memakan rupa-rupa mereka. Diantara mereka ada orang yang telah dibenamkan di neraka sampai pertengahan betisnya dan diantara mereka ada yang dibenamkan sampai kedua mata kakinya. Lalu orang-orang mu’min mengeluarkan mereka, kemudian mereka itu berkata : “Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami”, Lalu Allah berfirman : “Keluarkanlah orang-orang yang didalam hatinya ada iman seberat dinar, kemudian orang orang yang di dalam hatinya ada iman seberat setengah dinar, kemudian orang yang didalam hatinya ada iman seberat biji sawi”. Abu Sa’id berkata : “Barang siapa yang tidak membenarkan hal ini maka bacalah ayat ini :
“INNALLAAHA LAA YAZHLIMU MITSQAALA DZARRATIN WA INTAKU HASANATAN YUDLAA ’IFHAA WAYU’TI MILLADUNHU AJRAN ‘AZHIIMAA “
(Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya, barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar). (An Nisa’ : 48).

23 March 2011

SHALAT


Dari Abu Qatadah bin Rib’i ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku fardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen), dan Aku menjanjikan suatu janji yaitu orang yang menjaga shalat itu pada waktunya maka Aku memasukkannya ke Sorga. Barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janji padaKu”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Qatadah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku menfardhukan atas umatmu shalat lima (waktu = pen). Dan Aku janjikan janji bahwasanya barangsiapa yang menjaga shalat itu pada waktunya, maka Aku masukkan ke sorga. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janjiKu padanya”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Barangsiapa yang melakukan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an) maka shalat itu kurang” tiga kali, yaitu tidak sempurna. Ditanvakan kepada Abu Hurairah : “Sesungguhnya kami di belakang imam (menjadi ma’mum)”. Ia berkata : “Bacalah dalam hatimu, karena saya mendengar Nabi saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar bertlrman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh-separoh, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Apabila hamba membaca : Alhamdulillahi rabbil ‘alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: “HambaKu memuji Aku”. Apabila ia membaca Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : Hamba Ku menyanjung Aku. Apabila ia membaca : Maliki yaumiddin. (Yang Memiliki hari Pembalasan), maka Allah berfirman : “HambaKu memuliakan Aku”, dan sekali waktu Dia berfirman : “HambaKu menyerah kepadaKu”. Apabila ia membaca : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan), Allah berfirman : “Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Apabila ia membaca : Ihdinashshirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi’alaihim wa ladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Maka Allah berfirman : “Ini untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim)
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang shalat tanpa membaca Ummul Qur’an (Induk Quran), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata : “Wahai Abu Hurairah, bahwasanva kadang-kadang saya di belakang imam”. Ia berkata : “Maka ia meraba hastaku”. Kemudian Abu Hurairah berkata : “Bacalah Ummul Qur’an itu dalam dirimu, hai Farisi, karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu menjadi dua bagian, separoh untukKu dan separoh lagi untuk hambaKu dan bagi hambaKu itu apa yang dimintanya”. Rasulullah saw bersabda : “Bacalah. Seorang hamba mengucapkan : Alhamdulillahi rabbil’alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: “HambaKu memuji Aku” Hamba mengucapkan : Arrahmanirrahim (Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang), Allah berfirman : “HambaKu memuji kepadaKu”. Hamba mengucapkan : Maliki Yaumiddiin (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah befirman : “HambaKu memuliakanKu. Hamba mengucapkan : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan)”. Ayat ini antara Aku dan hambaKu. Bagi hambaKu apa yang dipintanya. Hamba membaca : Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka bukan (jalannya) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). Itu semua untuk hambaKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Malik).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an), maka shalatnya itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata: Saya berkata : “Wahai Abu Hurairah bahwasanya kadang-kadang saya (shalat) di belakang imam (ma’mum)”. Abu Hurairah berkata : “Wahai Ibnu Farisi, bacalah Ummul Qur’an itu didalam dirimu, karena sava mendengar Rasulullah saw: bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu separoh separoh yaitu separoh untukKu dan separoh untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa vang dimintanva. Hamba membaca : Alhamdulillah rabbila ‘alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam). Allah berfirman : “HambaKu memuji Aku”. Hamba membaca : Arrahmanir rahim (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : “HambaKu menyanjung Aku”. Hamba membaca : Maliki yaumiddin (yang tnemiliki hari Pembalasan). Allah berfirman : “HambaKu memuliakan Aku”. Ini bagi hambaKu. Antara Aku dan hambaKu adalah : Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan). Bagi hambaKu apa yang dimintanva, dan akhir suratpun demikian pula, di mana hamba membaca: Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladhdhallin (Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalannva orang-orang yang Engkau beri ni’mat atas mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
 
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang melaksanakan shalat dengan tidak membaca Ummul Qur’an (Induk Qur’an), maka shalat itu kurang, shalat itu kurang, tidak sempurna”. Ia berkata : Sava berkata : “Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya kadang kadang saya di belakang imam (ma’mum). Ia berkata : “Maka ia meraba hastaku”. Abu Hurairah berkata : “Hai Farisi, bacalah Ummul Qur’an itu dalam dirimu perlahan. Karena saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Allah Ta’ala berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Rasulullah saw. bersabda : “Seorang hamba membaca : “Alhamdulillahi rabbil’alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alamj, ” Allah Yanga Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : “HambaKu memuji Aku”. Hamba membaca . “Arrahmanirrahim” (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “HambaKu menyanjung Aku”. Hamba membaca: “Maliki yaumiddin” (Yang memiliki hari Pembalasan). Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar befirman : “HambaKu memuliakanKu”. Hamba membaca : Iyyaka na’budu wa iyyakanasta’in (Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanva kepadaMu kami minta pertolongan). Allah berfirman : “Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintainya”. Hamba membaca : “Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim wa ladhdhallin. (Tunjukilah kami jalan yang lurus, vaitu jalan orang-or ang yang Engkau beri nilanat, bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Allah berfirman : “Itu semua untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Daud).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu dua bagian, separohnya untukKu dan separohnya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Bacalah. Seorang hamba membaca : “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam)”. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Hamba Ku memuji Aku dan bagi hambaKu apa yang dimintanya”. Hamba membaca : “Arrahmanirrahim” (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman : “HambaKu memuliakanKu, dan ini untukKu”. Ayat ini antaraKu dan antara hambaKu separoh. Hamba membaca : “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (Hanya pertolongan)”. Ini antara Aku dan hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. Dan akhir surat ini untuk hambaKu. Hamba membaca : “Ihdinash shirathal mustaqim. Shirathal ladiziinaan’amta alaihim ghairil maghdhubi’ alaihim waladh dhallin’ (Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan or ang-orang yang Engkau beri ni’mat atas mereka bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka, dan bukan (jalan) orang-orang yang tersesat). Ini bagiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
HIMPUNAN
HADIST QUDSI
Penyusun: Achmad Sunarto
Penata Letak: Tim Setia Kawan
Disain sampul: Setia Kawan Grafis
Cetakan: I-2000
Penerbit: Setia Kawan

22 March 2011

RAHMAT ALLAH MENGALAHKAN KEMURKAANNYA DAN DITERIMANYA TAUBAT DARI ORANG YANG BERDOSA


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Ketika Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di dalam kitabNya, Dia menulis atas diriNya, Dia meletakkan di sisiNya pada Arasy : “Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemurkaanKu”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. juga, dia berkata di dalamnya : “Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan kemurkaanKu”. Dalam hadits itu beliau bersabda juga : “Ketika Allah telah selesai menciptakan makhluk … “.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Nabi saw, bersabda : Sesungguhnya seorang hamba melakukan dosa – barangkali beliau bersabda : “Ia berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : “Wahai Tuhanku saya berdosa dengan suatu dosa”, dan barangkali ia berkata : “Saya melakukan (dosa), maka ampunilah saya”. Tuhannya berfirman : “Apakah hambaKu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ?” Aku mengampuni hambaKu”. Kemudian diam selama yang dikehendaki Allah. Kemudian ia melakukan dosa atau beliau bersabda : “Ia berdosa” Ia berkata : Wahai Tuhanku, saya berdosa atau saya melakukan (dosa) lain, maka ampunilah saya”. Tuhan berfirman : “Apakah hambaKu mengetahui  bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya ? Aku mengampuni hambaKu”. Kemudian diam selama yang dikehendaki Al lah. Kemudian ia berdosa dengan suatu dosa dan barangkali beliau bersabda : “Ia melakukan dosa, lalu berkata : “Saya berdosa yang lain maka ampunilah saya”. Dia berfirman : “Apakah hambaKu mengetahui ? Aku mengampuni hambaKu tiga kali, maka hendaklah ia melakukan apa yang dikehendakinva”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. dalam menceritakan apa yang (datang) dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Seorang hamba berdosa dengan suatu dosa, ia berkata : “Wahai Allah, ampunilah dosaku”. Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “HambaKu berdosa dengan suatu dosa, ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya”. Kemudian ia kembali dan berdosa, ia berkata : “Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku”. Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: “HambaKu berdosa dengan suatu dosa, ia mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya”. Kemudian ia kembali berdosa, dan berkata : “Wahai Tuhanku, ampunilah dosa saya”. Lalu Dia Yang Maha Suci dan Maha Besar berfirman : “HambaKu berdosa dengan suatu dosa, lalu mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menuntutnya. Berbuatlah apa yang kamu kehendaki, Aku telah mengampunimu”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Aku menurut dugaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia ingat kepadaKu. Demi Allah, sungguh Allah lebih suka kepada taubat hambaNya dari pada salah seorang di     antaramu yang menemukan barangnya yang hilang di padang. Barangsiapa vang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sehasta, maka Aku mendekatkan diri kepadanya satu depa. Apabila ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari kecil. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda : Sesungguhnva dua orang laki-laki yang masuk neraka sangat keras teriakannya. Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Keluarkan keduanya !”. Ketika keduanva telah dikeluarkan, Dia berfirman kepada keduanya : “Karena apakah kamu berdua amat sangat dalam menangis ?” Keduanya berkata : “Kami lakukan hal itu agar Engkau mengasihani kami”. Dia berfirman : “Sesungguhnya rahmatKu bagimu adalah kamu berdua terlepas (dari neraka). jatuhkanlah dirimu ke dalam neraka di mana kamu berada !”, maka keduanya pergi. Salah seorang dari keduanya menjatuhkan dirinya, lalu dijadikanNya neraka itu dingin dan selamat baginya. Yang lain berdiri dan tidak menjatuhkan dirinya. Lalu Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Apakah yang menghalangi kamu untuk menjatuhkan dirimu sebagaimana temanmu ?” Ia menjawab : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengeluarkan saya”. Tuhan berfirman kepadanya: “Bagimu harapanmu”. Maka keduanva masuk sorga dengan rahmat Allah. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).

21 March 2011

PERDEBATAN SYURGA DAN NERAKA DAN PENGADUAN NERAKA


Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Berdebatlah syurga dan neraka. Neraka berkata : Saya diberi keutamaan dengan orang-orang yang sombong dan tukang paksa” Dan syurga berkata : “Kenapakah tidak masuk padaku kecuali orang-orang yang lemah dan orang bawahan ?” Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepada Syurga : “Kamu adalah rahmat Ku, denganmu Aku mengasihani orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku”. Lalu Tuhan berfirman kepada neraka : “Sesungguhnya kamu adalah adzabKu, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki dari hamba Ku”, masing-masing dari keduanya itu sampai penuh. Adapun neraka tidak penuh sehingga Allah meletakkan kaki Nya, lalu neraka berkata : “Sudah, sudah, sudah, maka di sanalah neraka penuh, dan sebagiannya berkumpul kepada sebahagian yang lain. Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Besar tidak menzhalimi makhluqNya seorangpun. Adapun Syurga, maka sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi, menciptakan makluq untuknya (Syurga)”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : Syurga dan neraka bertengkar di hadapan Tuhan. Syurga berkata : “Wahai Tuhan, gerangan apakah vang masuk sorga hanya orang-orang yang lemah dan orang-orang bawahan ?” Neraka berkata : “Saya diutamakan dengan orang-orang yang sombong”. Allah Yang Maha Tinggi berfirman kepada Syurga: “Kamu adalah rahmat Ku”, dan berfirman kepada neraka : “Kamu adalah adzab Ku, denganmu Aku menimpakan orang yang Aku kehendaki, masing-masing dari kamu berdua sampai penuh”, Rasulullah bersabda: “Adapun Syurga, maka sesungguhnya Allah tidak menzhalimi makhluq-Nya seorangpun, dan sesungguhnya Allah menciptakan neraka untuk orang yang dikehendakiNya, kemudian mereka dilemparkan padanya (neraka), maka neraka berkata : “Masihkah ada tambahan ?” sampai tiga kali, sehingga Tuhan meletakkan kedua telapak kakinya di neraka, maka neraka itu penuh dan seba hagiannya ditolakkan kepada sebahagian yang lain”. Lalu neraka berkata : “Sudah, sudah, sudah”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas bin Malik ra. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda: “Jahannam senantiasa menjadi tempat pelemparan, lalu dia berkata : “Apakah masih ada tambahan ?”. Sehingga Tuhan Yang Maha Mulia meletakkan kedua telapak kaki-Nya, lalu sebahagiannya berkumpul dengan sebahagian yang lain dan neraka berkata : “Sudah, sudah; demi Kemuliaan Mu dan Kehormatan Mu”. Di syurga senantiasa ada tambahan, sehingga Allah menciptakan Makhluk untuknya; lalu mereka ditempatkan oleh Allah sebagai tambahan penghuni Syurga. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Anas ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Tetaplah di sorga sesuatu yang dikehendaki Allah untuk tetap, sehingga Allah menciptakan Makhluk dari yang dikehendakiNya untuk syurga itu”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra.., ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : “Syurga dan neraka berdebat. Syurga berkata : “Orang-orang lemah dan miskin masuk kepadaku”. Dan Neraka berkata : “Para pemaksa dan orang-orang yang sombong masuk kepadaku”. Kemudian Allah berfirman : “Kamu adalah siksa-Ku, denganmu Aku menyiksa orang yang Aku kehendaki”. Lalu Tuhan berfirman kepada syurga ; “Kamu adalah rahmatKu, denganmu Aku memberikan rahmat kepada orang yang Aku kehendaki”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).

20 March 2011

PUASA DAN KEUTAMAANNYA


Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Puasa itu benteng, maka janganlah berkata keji dan jangan berbodoh diri. Jika seseorang menentang atau memakinya maka hendaklah ia berkata : “Sesungguhnya saya sedang berpuasa” – dua kali. Demi Dzat yang diriku di’ tanganNya, bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Kebaikan itu lipat sepuluhnya. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. Allah berfirman : “Seluruh amal anak Adam baginya selain puasa, sesung guhnya puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Puasa itu bagKu, ia meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumnya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu dengan Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Setiap amal anak Adam baginya selain puasa, puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya”. Demi Dzat yang diriKu ditanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi”. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw: bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa, sesungguhnya puasa itu bagiKu, dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang di antaramu berpuasa pada suatu hari maka janganlah berkata keji dan jangan teriak-teriak pada hari itu. Jika salah seorang memakimu atau melawanmu maka katakanlah : “Sesungguhnya saya sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah pada hari Qiyamat dari pada bau kasturi. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kesenangan yang dinikmatinya yaitu apabila ia berbuka, maka senang karena bukanya dan apabila bertemu dengan Tuhannya, maka ia senang karena puasanya. (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya Tuhanmu berfirman : “Setiap kebaikan itu sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnva. Puasa itu perisai dari neraka. Sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Jika salah seorang di antaramu sedang berpuasa dijahili oleh orang jahil maka katakanlah : “Sesungguhnya saya ini sedang berpuasa”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. telah bersabda: Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “HambaKu yang paling Aku cintai adalah or ang yang paling segera berbuka”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Setiap amal anak Adam itu dilipatkan. Kebaikan dilipatkan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali, sampai sekehendak Allah. Allah berfirman : “Selain puasa, sesungguhnya puasa itu untukKu, dan Aku membalasnva, ia meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa mendapat dua kesenangan yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah dari pada bau Kasturi”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Ali bin Abi Thalib ra., beliau dari Rasulullah saw., beliau bersabda : “Sesunguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman : “Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya. Demi Dzat Yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuknva mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi.
Dari Abi Said al Khudri ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bertirman : “Puasa itu bagiKu dan Aku mem­balasnya. Orang yang berpuasa itu mendapat dua kegembiraan, yaitu apabila ia berbuka maka bergembira dan apabila bertemu Tuhannya dan Tuhan memberinya balasan, maka ia bergembira. Demi Dzat vang jiwa Muhammad di-tanganNya, sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu disisi Allah lebih harum daripada bau kasturi.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi berfirman : “Setiap amal anak Adam itu baginya selain puasa. Puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Puasa itu perisai. Apabila salah seorang dari padamu berpuasa pada suatu hari, maka janganlah ia berkata keji dan jangan berteriak teriak. Jika ia dicaci maki atau dilawan oleh seseorang maka hendaklah ia mengatakan: “Saya ini sedang berpuasa. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau busuk mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi”.

19 March 2011

PENCIPTAAN ADAM



Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : “Allah menciptakan Adam, tingginya 60 hasta”. Kemudian Allah berfirman : “Pergilah, berilah salam kepada malaikat itu, dan dengarkan penghormatan keturunanmu”. Adam berkata : “Assalamu’alaikum (Semoga kesejahteraan tetap atasmu)”. Mereka menjawab : “Assalamu’alaika wa rahmatullah ( Semoga kesejahteraan dan Rahmat Allah atasmu) . Mereka menambah wa rahmatullah (dan rahmat Allah). Setiap orang yang masuk syurga atas bentuk Adam. Penciptaan itu senantiasa berkurang hingga sekarang”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw., ia bersabda : Ketika Allah menciptakan Adam Dia mengusap punggungnya maka jatuhlah setiap jiwa dari punggungnya. Dialah yang menciptakannya sampai hari kiamat. Dia menjadikan sinar cahaya di antara kedua mata setiap manusia. Kemudian Tuhan menampakkan mereka atas Adam. Lalu Adam bertanya  : “Wahai Tuhanku, siapakah mereka?”. Allah berfirman: “Mereka adalah keturunanmu”. Adam heran terhadap kecemerlangan apa yang di antara kedua matanya. Ia bertanya : “Wahai Tuhanku, siapakah ini ?”. Allah berfirman : “Ini seseorang dari umat yang akhir dari keturunanmu, namanya Dawud”. Ia berkata : “Berapakah Engkau beri umur ?”. Allah berfirman : “Enam puluh tahun”. Ia berkata : “Wahai Tuhanku, tambahkanlah 40 tahun dari umurku”. Ketlka umur Adam telah habis, datanglah malaikat maut (malaikat pencabut nyawa). Adam berkata : “Bukankah kamu telah memberikannya kepada anakmu Dawud ?”. Beliau bersabda : “Lalu Adam menentangnya, maka keturunannya menentang. Adam lupa, maka keturunannya lupa, dan Adam salah maka keturunannya Salah”. (Hadits ditakhrij oleh At Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : “Ketika Allah menciptakan Adam dan telah meniupkan ruh padanya, Adam bersin, lalu ia mengucapkan : “Alham dulillah (segala puji bagi Allah)”, ia memuji Allah dengan seizinNya. Lalu Allah berfirman kepadanya : “Rahimakallah ya Adam (Hai Adam, semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu). Pergilah kepada para malaikat itu yakni yang duduk-duduk dari mereka, dan ucapkanlah : “Assa lamu’alaikum (semoga kesejahteraan tetap atasmu)”. Mereka menjawab : “Wa’alaikas salam wa rahmatullah (semoga kesejateraan dan rahmat Allah atasmu)”. Kemudian ia kembali kepada Tuhannya. Allah berfirman :
“Inilah penghormatanmu dan penghormatan di kalangan anak cucumu”. Lalu Allah berfirman kepadanya dengan tergenggam kedua belah tanganNya: “Pilihlah mana yang kamu sukai ?”. Adam menjawab saya memilih tangan kanan TuhanKu”. Dua tangan Tuhanku yang kanan adalah penuh berkah, kemudian dibentangkannya, tiba-tiba di sana ada Adam dan keturunannya. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, apakah itu”, Allah berfirman : “Mereka adalah keturunanmu”. Masing-masing dari mereka telah tercatat umurnya diantara dua matanya. Tiba-tiba ada seorang laki- laki yang paling bersinar atau termasuk orang yang bersinar dari mereka. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, siapakah ini?”. Allah berfirman: “Ini adalah anakmu Dawud, telah Aku catat umurnya 40 tahun”. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, tambahlah umurnya”. Allah berfirman : “Itulah vang telah Aku catat baginya”. Adam berkata : “Wahai Tuhanku, aku memberikan 60 tahun dari umurku untuknya”. Allah berfirman : “Kamu dan itu”. Kemudian Allah menempatkannya di syurga selama yang dikehendaki Allah, kemudian diturunkan dari padanya dan Adam menghitung (umur = pen) dirinya. Beliau bersabda : “Malakul maut (malaikat pencabut ruh) datang kepadanya, lalu Adam berkata : “Kamu tergesa-gesa, saya telah dicatat berumur 1000 tahun”. Malaikat maut menjawab : “Memang, tetapi kamu telah memberikan kepada anakmu Dawud 60 tahun”. Lalu Adam menentang, maka keturunannyapun menentang. Adam lupa maka keturunannyapun lupa. Beliau bersabda : Sejak itu, diperintahkan untuk membuat catatan dan saksi-saksi”. (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).

18 March 2011

PERSEDIAAN ALLAH YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA HAMBA-HAMBANYA YANG SHALIH


Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah beriirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika mau bacalah :
‘FA LAA TA ‘LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LA HUM MIN QL ‘RRATI A’YUNIN”
(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw. bersabda : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shaleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, ridak pernah di dengar oleh telinga dan titiak pernah tergores dalam hati manusia”. Abu Hurairah berkata. Bacalah jika kamu mau :
“FA LAA TA’LAMU NAFSUN MAAUKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN”
(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yang menyedapkan pandangan mata). (Hadits ditakrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw. bersabda : Allah Ta’ala berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergores dalam hati manusia, sebagai simpanan, biarkanlah (tinggalkanlah) apa yang ditampakkan kepadamu”. Kemudian beliau membaca:
“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA’MALUUN”
(Seseorang itu tidak mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka yaitu yang menyejukkan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. besabda : “Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang beriman sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah tetgores dalam hati manusia”. Hal itu sesuai dengan firman Allah :
“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAANUU YA’MALUUN”
 (Seseorang itu tidak mengetahui apa \’ang disembunyikan bagi mereka \’aitu yang menyejukkan mata sebagai balasan rerhadap apa \’ang mereka kerjakan ). (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah berfirman : Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak tergores oleh hati manusia. Jika kamu mau bacalah :
‘FALAA TA LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA NUU YA ‘MALL’UN” 
(Seseorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). Di sorga ada pohon di mana seorang berkendaraan menempuh dibawah naungannva selama 100 tahun tidak selesai. Jika mau bacalah:
“WA ZHILLIM MAMDUUDIN” (Dan an yang terbentang luas).
Tempat cemeti di sorga itu lebih baik dari pada didunia dan apa yang ada di dalamnya. Jlka mau bacalah :
“FAMAN ZUKHZIHA ‘ANIN NAARI WA UDKHILAL JANNATA FAQAD FAAZA WAMAL HAYAA-TUD-DUN-YAA ILLAA MATAA-’UL GHURUUR ” (Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam sorga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Huairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah Azza wa Jalla berfirman : “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah tergores dalam hati manusia. Abu Hurairah berkata : Jika mau bacalah :
“FALAA TA’LAMU NAFSUN MAA UKHFIYA LAHUM MIN QURRATI A’YUNIN JAZAA-AN BIMAA KAA-NUU YA’MALUUN”  (Seseorang tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyejukkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan). (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).

17 March 2011

PAHALA SABAR TERHADAP MUSIBAH (BENCANA)




Dari Anas bin Malik, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku menguji hambaku dengan kedua  kesayangannya lalu ia bersabar maka Aku menggantikannya dengan syurga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman : “Apabila Aku mengambil kedua kehormatan hambaKu di dunia, maka balasannya di sisiKu adalah syurga . (Hadits ditakhrij oleh Turmudzi).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Allah Ta’ala berfirman : “Tidak ada balasan disisiKu bagi hambaKu yang mu’min apabila aku mematikan kekasihnya dari penghuni dunia dan ia mengharap pahalanya, melainkan syurga”. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Tidaklah dua orang Muslim yang tiga orang anaknya yang belum dewasa meninggal dunia melainkan Allah memasukkannya ke syurga sebab anugerah rahmatNya kepada mereka”. Beliau bersabda : “Dikatakan kepada mereka : “Masuklah ke syurga”. Mereka menjawab : “Sehingga orang tua kami masuk (syurga)”. Dia berfirman : “Masuklah kamu ke (syurga) dan orang tuamu”. (Hadits ditakhrij oleh An Nasa’i).
Dari Abu Umamah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : “Allah Yang Maha Suci berfirman : “Hai anak Adam, jika kamu sabar dan mengharapkan pahala pada kejadian pertama, aku tidak merelakan pahala untukmu selain syurga”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : “Apabila anak manusia meninggal maka Allah berfirman kepada MalaikatNya : “Kamu matikan anak hambaKu ?”. Mereka menjawab, “Ya”. Dia berfirman : “Kamu matikan buah hatinya ?” Mereka menjawab : “Ya”. Dia berfirman : “Apakah yang diucapkan oleh hambaKu?” Mereka menjawab : “Memuji dan mengembalikannya kepadaMu (membaca istirja’)”. Allah berfirman : “Bangunlah rumah untuk hambaKu di syurga, dan berilah nama Baitul Hamdi (rumah pujian)”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi).

16 March 2011

Masuklah kalian ke dalam syurga!

Menurut Hadits Qudsi:

Allah SWT berfirman pada hari kiamat kepada anak-anak: “Masuklah kalian ke dalam syurga!”
Anak-anak itu berkata: “Ya Rabbi (kami menunggu) hingga ayah ibu kami masuk.”
Lalu mereka mendekati pintu syurga! tapi tidak mau masuk ke dalamnya. Allah berfirman lagi: “Mengapa, Aku lihat mereka enggan masuk? Masuklah kalian ke dalam surga!”
Mereka menjawab: “Tetapi (bagaimana) orang tua kami?” Allah pun berfirman: “Masuklah kalian ke dalam syurga bersama orang tua kalian.”
(Hadits Qudsi Riwayat Ahmad dari Syurahbil bin Syua’ah yang bersumber dari sahabat Nabi SAW)
Istilah “al-wildan” dalam Hadits Qudsi diatas adalah kata jama’, mufradnya (kata tunggalnya) adalah “al-walid”, artinya anak yang baru dilahirkan, iaitu bayi atau anak kecil yang belum akil baligh. Jadi maksudnya ialah anak kecil yang meninggal dunia. Hal itu diterangkan dalam Hadits lain yang diriwayatkan Ibnul-Atsir sebagai berikut:
“Anak kecil (yakni yang meninggal dunia selagi kanak-kanak atau keguguran), masuk syurga.”
Maksud hadits di atas, termasuk salah satu di antara rentetan peristiwa yang terjadi pada Hari Kiamat di Padang Masyar. Gambaran ringkas dari peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang dibangkitkan dari kubur masing-masing
2. Masing-masing digiringkan oleh malaikat Zabaniah ke padang Masyar. Setelah itu mereka dikelilingi oleh haiwan-haiwan dan apa saja yang ada sangkut pautnya dengan mereka. Juga dikelilingi oleh malaikat langit masing-masing tingkatan.
3. Matahari diciptakan kembali dan diletakkan di atas mereka pada jarak satu batu, sehingga mereka selain berdesak-desakan dn berjubel-jubel (kaki diinjak oleh seribu kaki-kaki di atasnya), juga dibakar oleh panasnya matahari, berkeringat, lapar, haus dahaga tidak terperikan seksanya.
4. Ketika mereka mengalami lapar dan haus itulah anak-anak yang tadinya meninggal selagi masih kecil dan dilepas oleh orang tuanya dengan sabar dan tawakal, datang kepada orang tuanya masing-masing dengan membawa segelas air untuk diminum, dan apabila sudah diminum, tidak akan lapar dan dahaga lagi selama di alam Masyar itu. Demikian menurut beberapa Hadits.
5. Mulai hisab dengan menerima buku catatan harian masing-masing yang selama hidupnya dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid.
6. Dilakukan mizan (penilaian timbangan) terhadap segala macam amalan setiap orang, kecuali orang-orang masuk surga tanpa hisab.
7. Meniti Shirat yang harus dilalui oleh keseluruhan yang ada di padang Masyar itu. Meniti Shirat yang kedua bagi mereka yang telah selamat meniti Shirat yang pertama.
8. Mana-mana yang sudah bersih benar baru diizinkan masuk syurga.
Pada saat itulah Allah memerintahkan kepada anak-anak (yang tadinya meninggal dunia selagi belum akil baligh) untuk memasuki syurga. Tetapi mereka memohon syafa’at (pertolongan) kepada Allah agar kiranya dapat masuk syurga bersama orang tua mereka. Memang mereka juga penuhi perintah Allah, untuk datang mendekati pintu syurga, tapi masih belum mahu memasukinya, sehingga Allah Yang Maha Mengetahui bertanya lagi: “Mengapa Aku lihat anak-anak itu masih saja belum masuk syurga? Masuklah kalian ke dalam syurga itu”. Pada saat itu mereka mengulangi permohonannya bagi orang tua mereka. “Kami belum mahu masuk, sebelum orang tua kami yang menjadi asal pokok kami, dan ibu-ibu kami yang telah mengandung kami sembilan bulan dan kemudian membesarkan kami masuk juga bersama kami”.
Demikianlah mereka berhenti dekat pintu syurga, menunggu keputusan Allah SWT dengan penuh harapan.
Akhirnya putusan yang dinanti-nantikan itu datang dengan segera, dengan firman Allah Yang Maha Mengetahui: “Masuklah kalian ke dalam syurga bersama orang tua kalian”.
Penegasan ini oleh Allah kira-kira dimaksudkan untuk menampakkan betapa besar keutamaan anak-anak dan betapa besar pula pengaruh ridla qada dan qadar Allah, sabar dan puji syukur kehadrat-Nya.

(Sumber: Hadits Qudsi, KH.M. Ali Usman dkk, CV. Diponegoro Bandung, 1984)