Search This Blog

13 November 2010

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِيَ أَنزَلَ مِن قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيداً
 Wahai orang-orang yang beriman! Tetapkanlah iman kamu kepada Allah dan RasulNya, dan kepada Kitab Al-Quran yang telah diturunkan kepada RasulNya (Muhammad, s.a.w), dan juga kepada Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan dahulu daripada itu. Dan sesiapa yang kufur ingkar kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya dan juga Hari Akhirat, maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang amat jauh.
 Surah An-Nisaa', Ayat 136


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ ثُمَّ كَفَرُواْ ثُمَّ آمَنُواْ ثُمَّ كَفَرُواْ ثُمَّ ازْدَادُواْ كُفْراً لَّمْ يَكُنِ اللّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلاَ لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلاً
 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, kemudian mereka kafir, kemudian mereka beriman semula, kemudian mereka kafir sekali lagi, kemudian mereka bertambah-tambah lagi dengan kekufuran, Allah tidak sekali-kali akan memberi ampun kepada mereka, dan tidak akan memberi pertunjuk hidayah kepada mereka ke jalan yang benar.
 Surah An-Nisaa', Ayat 137


الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ العِزَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً
 (Iaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Tidaklah patut mereka (orang-orang munafik) mencari kekuatan dan kemuliaan di sisi orang-orang kafir itu, kerana sesungguhnya kekuatan dan kemuliaan itu semuanya ialah milik Allah, (diberikannya kepada sesiapa yang dikehendakiNya).
 Surah An-Nisaa', Ayat 139


الَّذِينَ يَتَرَبَّصُونَ بِكُمْ فَإِن كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِّنَ اللّهِ قَالُواْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ وَإِن كَانَ لِلْكَافِرِينَ نَصِيبٌ قَالُواْ أَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُم مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ فَاللّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَن يَجْعَلَ اللّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلاً
 (Mereka yang munafik itu ialah) orang-orang yang sentiasa menunggu-nunggu (berlakunya sesuatu) kepada kamu; maka kalau kamu mendapat kemenangan dari Allah (dalam sesuatu peperangan), berkatalah mereka (kepada kamu): "Bukankah kami turut berjuang bersama-sama kamu? (Oleh itu kami juga berhak menerima bahagian dari harta rampasan perang)". Dan jika orang-orang kafir pula mendapat bahagian (yang menguntungkan dalam peperangan), berkatalah mereka (kepada orang-orang kafir itu): "Bukankah kami turut membantu kamu dan mempertahankan kamu dari (serang balas) orang-orang yang beriman (dengan mendedahkan rahsia perpaduannya)?" Maka Allah akan menghakimi di antara kamu semua pada hari kiamat; dan Allah tidak sekali-kali akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk membinasakan orang-orang yang beriman.
 Surah An-Nisaa', Ayat 141


إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
 Sesungguhnya orang-orang munafik itu melakukan tipu daya (terhadap ugama) Allah (dengan perbuatan pura-pura beriman sedang mereka kafir pada batinnya), dan Allah pula tetap membalas tipu daya mereka (dengan membiarkan mereka dalam keadaan munafik). Mereka pula apabila berdiri hendak sembahyang, mereka berdiri dengan malas. Mereka (hanya bertujuan) riak (memperlihatkan sembahyangnya) kepada manusia (supaya disangka bahawa mereka orang yang beriman), dan mereka pula tidak mengingati Allah (dengan mengerjakan sembahyang) melainkan sedikit sekali (jarang-jarang).
 Surah An-Nisaa', Ayat 142


مُّذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لاَ إِلَى هَـؤُلاء وَلاَ إِلَى هَـؤُلاء وَمَن يُضْلِلِ اللّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً
 Mereka berkeadaan "muzabzab" (tidak mempunyai pendirian yang tetap) antara (iman dan kufur) itu; mereka tidak berpihak terus kepada golongan (kafir) dan tidak pula berpihak kepada golongan (yang beriman). Dan sesiapa yang disesatkan oleh Allah, maka engkau (wahai Muhammad) tidak sekali-kali akan mendapat jalan untuk menyelamatkannya.
 Surah An-Nisaa', Ayat 143


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَن تَجْعَلُواْ لِلّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَاناً مُّبِيناً
 Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi teman rapat dengan meninggalkan orang-orang yang beriman. Adakah kamu hendak mengadakan alasan yang terang nyata bagi Allah untuk (menyeksa) kamu?
 Surah An-Nisaa', Ayat 144


إِلاَّ الَّذِينَ تَابُواْ وَأَصْلَحُواْ وَاعْتَصَمُواْ بِاللّهِ وَأَخْلَصُواْ دِينَهُمْ لِلّهِ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْراً عَظِيماً
 Kecuali orang-orang yang bertaubat (dari perbuatan munafik itu) dan memperbaiki amalan mereka (yang salah), dan mereka pula berpegang teguh kepada (ugama) Allah, serta mengerjakan ugama mereka dengan ikhlas kerana Allah, maka mereka yang demikian itu ditempatkan bersama-sama orang-orang yang beriman (di dalam Syurga); dan Allah akan memberikan orang-orang yang beriman itu pahala yang amat besar.
 Surah An-Nisaa', Ayat 146


مَّا يَفْعَلُ اللّهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَآمَنتُمْ وَكَانَ اللّهُ شَاكِراً عَلِيماً
 Apa gunanya Allah menyeksa kamu sekiranya kamu bersyukur (akan nikmatNya) serta kamu beriman(kepadaNya)? Dan (ingatlah) Allah sentiasa Membalas dengan sebaik-baiknya (akan orang-orang yang bersyukur kepadaNya), lagi Maha Mengetahui (akan hal keadaan mereka).
 Surah An-Nisaa', Ayat 147


إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُواْ بَيْنَ اللّهِ وَرُسُلِهِ وَيقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُواْ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً
 Sesungguhnya orang-orang yang kufur ingkar kepada Allah dan Rasul-rasulNya, dan (orang-orang yang) hendak membeza-bezakan iman mereka di antara Allah dan Rasul-rasulNya, dan (orang-orang yang) berkata: "Kami beriman kepada setengah Rasul-rasul itu dan kufur ingkar kepada setengahnya yang lain", serta bertujuan hendak mengambil jalan lain antara iman dan kufur itu:
 Surah An-Nisaa', Ayat 150
18